Nama Gunung Pegat sudah ada sejak lama, jauh sebelum masa penjajahan Belanda. Gunung Pegat merujuk pada kawasan pegunungan kapur yang membentang antara Bojonegoro hingga Babat Lamongan.
Pegiat Budaya Lamongan Supriyo mengatakan, merujuk pada peta-peta lama abad 18 atau abad 19, sudah tertulis nama Gunung Pegat. Penamaan ini merujuk pada pegunungan kapur.
"Merujuk peta-peta lama, nama Gunung Pegat ini sudah ada sejak abad 18 atau 19," kata Supriyo saat berbincang dengan detikJatim, Senin (29/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jejak kuno yang ditemukan di sekitar Gunung Pegat, menurut Priyo, adalah prasasti di Desa Puncakwangi, Kecamatan Babat. Di mana prasasti tersebut dimungkinkan dari akhir era Airlangga hingga ke anaknya Airlangga.
Selain itu, temuan pecahan keramik dari sekitar Puncakwangi juga merujuk pada akhir era Airlangga. "Jalur jalan yang memisahkan gunung pegat itu sudah ada sejak lama dan jalur kuno," ujarnya.
Priyo juga menduga, kata 'pegat' berasal dari kata 'pugawat'. "Tidak ada kaitannya nama Gunung Pegat ini dengan pemutusan gunung atau aktivitas lainnya, karena dari dulu namanya sudah gunung pegat," imbuhnya.
Lebih jauh ia menjelaskan, Gunung Pegat bisa berarti sebagai batas wilayah atau pemisah Lamongan dengan Sidayu di masa lalu. Pasalnya, wilayah di mana Gunung Pegat ini ada, dulunya berbeda secara kewilayahan.
"Logisnya gunung ini menjadi batas wilayah atau pemegat wilayah, bukan karena aktivitas lainnya," tambahnya.
Terkait mitos melepas ayam di Gunung Pegat, Priyo menyebut, dimungkinkan karena gunung dianggap sebagai batas wilayah maka ada pemitosan seperti yang ada saat ini. Wajar ketika melangkah ke wilayah yang lain, ada mitos semacam itu karena ada syarat tertentu untuk masuk wilayah yang berbeda untuk melunturkan syarat tersebut.
"Atau bisa juga ada peristiwa di masa lalu yang terjadi, yang berkaitan dengan pemisahan wilayah itu tadi," tambahnya.
Penamaan dan mitos yang ada di Gunung Pegat, sebut Priyo, juga terjadi di daerah lain dan semuanya hampir serupa. "Jalan yang ada sekarang itu tidak ada kaitannya dengan pemitosan pelepasan ayam tersebut, karena yang berkaitan dengan mitos tersebut adalah justru Gunung Pegatnya sebagai sebuah batas wilayah," paparnya.
(sun/sun)