Pangeran Diponegoro merupakan pahlawan nasional yang namanya diabadikan menjadi nama jalan. Banyak nama Jalan Diponegoro di Tanah Air, termasuk di Surabaya.
Di Kota Pahlawan, Jalan Diponegoro berada di dekat Kebun Binatang Surabaya (KBS) dan Jalan Darmo. Salah seorang pengamat sejarah Surabaya, Kuncarsono Prasetyo mengatakan, pahlawan nasional itu memiliki nama asli Raden Mas Ontowiryo, yang lahir pada 11 November 1785 di Yogyakarta.
Nama Jalan Diponegoro di Surabaya sudah ada jauh sebelum Indonesia merdeka. Menurut Kuncar, Jalan Diponegoro dikenal sebagai salah satu kawasan yang mempunyai nilai sejarah. Sebab, banyak bangunan dengan arsitektur kolonial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jalan Diponegoro juga disebut sebagai salah satu jalan di Surabaya, yang tak berubah nama pascakemerdekaan. Meski kawasan sekitarnya berubah nama.
"Jalan Ciliwung, Diponegoro, Musi dan lain sebagainya yang berbau nama kerajaan, tidak pernah berubah (nama). Itu (perubahan nama jalan) setelah kemerdekaan, (menggunakan) nama-nama tokoh itu," kata Kuncar kepada detikJatim, Kamis (11/8/2022).
Pangeran Diponegoro merupakan putra dari Sri Sultan Hamengku Buwono III. Namanya harum setelah memimpin Perang Diponegoro.
Penggagas Begandring Soerabaja itu menjelaskan, dulu kawasan Diponegoro dikenal sebagai kawasan perumahan elit. Sebab, dibangun sebagai kawasan real estate kuno, bersamaan dengan Darmo.
![]() |
"Diponegoro itu dulunya sama dengan Darmo, masih satu area. Dulunya perumahan real estate megah. Lalu, di 1955 ada perubahan nama (jalan)," ujarnya.
Untuk luas kawasan Diponegoro, Kuncar mengaku belum mengetahuinya secara detail. Namun, bila diakumulasikan dengan kawasan Darmo hingga Jagir dam Pandegiling, mencapai sekitar 35 hektare.
"Perumahannya dulu berhenti di kawasan Kupang, perumahan bagian selatannya Kali Jagir Wonokromo, sisi utara Pandegiling dan Kupang," tuturnya.
Kuncar juga menegaskan, banyak nama jalan di Surabaya yang menggunakan nama tokoh kerajaan pascakemerdekaan. Seiring berjalannya waktu akan mengalami perubahan fungsi. Tak ayal, bakal berdampak hilangnya nilai sejarah di kawasan tersebut.
(sun/sun)