Prosesi Tumpeng Wadon-Lanang Dilarung di Pantai Serang Blitar

Prosesi Tumpeng Wadon-Lanang Dilarung di Pantai Serang Blitar

Fima Purwanti - detikJatim
Minggu, 31 Jul 2022 15:54 WIB
larung saji blitar
Larung saji di Pantai Serang, Blitar (Foto: Fima Purwanti/detikJatim)
Blitar -

Tradisi larung sesaji di Pantai Serang Blitar kembali dibuka untuk umum. Ritual ini digelar untuk memperingati Tahun Baru Islam 1444 H.

Ritual larung sesaji ini menggunakan ubo rampe, terdiri dari tumpeng lanang dan wadon sebagai simbol harmonisasi alam. Kedua tumpeng ini dilarung ke tengah laut lepas usai doa bersama untuk keselamatan dan kesejahteraan warga.

"Ini adalah tradisi masyarakat Desa Serang yang juga merupakan adat bagi warga Blitar dalam memperingati Tahun Baru Hijrah. Pun termasuk dengan larung saji seperti di pesisir pantai lainnya," kata Kepala Disparbudpora Kabupaten Blitar, Suhendro Winarso pada detikJatim, Minggu (31/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

larung saji blitarLarung saji di Pantai Serang, Blitar Foto: Fima Purwanti

Ritual ini sempat digelar secara tertutup selama 2 tahun lalu akibat pandemi COVID-19. Kini, tradisi larung sesaji digelar secara terbuka bagi para tamu undangan dan masyarakat umum.

Meski ombak cukup besar, larung sesaji tetap digelar.

ADVERTISEMENT

"Iya karena pandemi COVID-19 sudah melandai, dan masyarakat sudah tahu tentang proses. Maka tidak dibatasi seperti sebelumnya," terang Suhendro.

Suhendro menyebutkan, larung saji merupakan salah satu tradisi turun temurun. Tujuannya mengucapkan syukur kepada Allah SWT.

"Larung saji ini juga sudah masuk warisan budaya tak benda oleh pemerintah pusat. Artinya ini aset Kabupaten Blitar yang harus dilestarikan oleh generasi penerus," terangnya.

Tradisi larung sesaji di Pantai Serang digelar pada Minggu (31/7/2022). Tradisi larung sesaji tidak hanya sebagai upaya untuk nguri-uri budaya, tapi juga sebagai peningkatan pariwisata dan ekonomi Kabupaten Blitar.




(hse/fat)


Hide Ads