Syukur Petani Ponorogo Atas Limpahan Panen Padi Lewat Metik Pari

Syukur Petani Ponorogo Atas Limpahan Panen Padi Lewat Metik Pari

Charoline Pebrianti - detikJatim
Rabu, 27 Jul 2022 13:16 WIB
tradisi metik pari di ponorogo
Tradisi metik pari di Ponorogo (Foto: Charoline Pebrianti)
Ponorogo -

Tradisi metik pari atau metik padi merupakan salah satu bentuk rasa syukur atas hasil panen padi. Budaya inilah yang ingin dilestarikan warga Desa Glinggang, Sampung, Ponorogo.

Pantauan detikJatim, para warga membawa tumpeng dan ingkung ke Balai Desa Glinggang. Setelah itu diarak menuju ke tengah areal persawahan dalam prosesi metik. Di sini warga berdoa bersama dan bersyukur atas hasil panen. Diakhiri dengan makan tumpeng bersama.

Salah satu warga, Sumini mengaku senang turut ambil bagian dalam kegiatan ini. Dia pun menyiapkan baju kebaya dan topi caping ciri khas petani.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini wujud syukur kami, tumpengan seikhlasnya untuk hasil panen tahun ini," terang Sumini kepada wartawan, Rabu (27/7/2022).

tradisi metik pari di ponorogoTradisi metik pari di Ponorogo (Foto: Charoline Pebrianti)

Sementara, Kades Glinggang, Riyanto mengatakan kegiatan ini merupakan awal dari kebangkitan warganya usai pandemi COVID-19. Sebab, giat ini sudah pernah dia laksanakan sejak tahun 2017 lalu.

ADVERTISEMENT

"Kali ini kemasannya Gumregah Upokoro Hayuning Budoyo, kembali menggugah budaya metik padi. Ini kali keenam melaksanakan festival," imbuh Riyanto.

Acara ini, lanjut Riyanto, diikuti seluruh warga Desa Glinggang, Sampung dengan membawa 300 lebih tumpeng yang diarak ke sawah. Juga ada orang-orangan sawah diarak untuk menghalau hama.

"Jam 1 siang nanti ada den-den (orang-orangan) sawah diarak bersama jaran tik dan 10 dadak merak," papar Riyanto.

Riyanto menambahkan tujuan kegiatan ini untuk melestarikan budaya nenek moyang. Metik pari ini merupakan simbol peradaban yang harus terus dilestarikan oleh generasi penerus.

"Metik itu bentuk sujud syukur kita kepada Allah SWT bahwasanya sebentar lagi musim panen tiba," tandas Riyanto.

Pun juga, dengan adanya festival metik pari ini bisa kembali menggerakkan roda ekonomi di Desa Glinggang. Menarik warga sekitar untuk mengunjungi desa ini.

"Harapannya budaya metik ini menimbulkan kegiatan ekonomi yang berputar, ada UMKM di lapangan sampai nanti malam festival lesung," pungkas Riyanto.




(iwd/iwd)


Hide Ads