Dahulu, bioskop ini aktif selama 33 tahun, atau sekitar tahun 1933 sampai 1966. Bioskop ini ada di bawah naungan Siem Tjiang Nio.
Tak hanya sekadar nonton bioskop, rupanya, Bioskop Sampoerna Theater juga kerap menjadi jujukan sekaligus tuan rumah bagi sejumlah kegiatan menarik. Tentu, hal itu membuat tempat tersebut kian dikenal dan menjadi jaya pada eranya.
Konon, Bioskop Sampoerna menjadi satu dari sekian bioskop terbaik se-Asia. Lantas, bagaimana kisah dibalik hal tersebut?
Pemerhati bioskop di Surabaya, Dhahana Adi Pungkas mengatakan, Bioskop Sampoerna masuk dalam kategori AA. Menurutnya, selain megah dan nyaman, Sampoerna memiliki kuota penonton lebih dari 1.000 orang. Bahkan, Charlie Chaplin pernah mempromosikan filmnya di sini.
"Sampoerna itu kelas AA atau atas banget, Charlie Chaplin pun pernah promo film di sini, menginapnya di Majapahit," kata Dhahana kepada detikJatim, Jumat (10/6/2022).
Saking megahnya, sambung Dhahana, Sampoerna sudah melengkapi gedung dengan AC. Bahkan, penonton bisa menghirup rokok sambil menonton bioskop.
"Di era dulu, kan belum ada AC, tapi di situ (Sampoerna) sudah ada, soundnya juga benar-benar mewah dan klasik, filmnya juga yahut, film-filmnya Hollywood banget," ujar pria yang akrap disapa Ipung itu.
Untuk lokasinya, berada di Kebalen, Surabaya. Saking mewah nan megah, kursi penontonnya yang terbuat dari kayu dilengkapi ukiran lengkap dengan asbak rokok pada sisi belakang.
Namun sayang, kini hal tersebut hanya tinggal kenangan. Saat ini, semua kenangan bioskop telah terabadikan di Museum House of Sampoerna.
"Tapi, akhirnya meredup juga di tahun 1950 sampai 1960 karena hadirnya sineplek dan 21, dulu konsepnya teater jadi bergeser, karena terinspirasi dari Eropa dengan gedung opera, pokoknya mewah banget," katanya.
Hingga kini, gedung tersebut pun masih berdiri. Bentuknya, masih serupa seperti aslinya.
(hil/sun)