.webp)
Bioskop Bima merupakan satu dari sekian gedung bioskop yang sempat menjadi jujukan masyarakat Surabaya pada masanya. Kehadirannya kala itu sempat memenuhi dahaga menonton di Kawasan Pahlawan, Bubutan, Surabaya.
Bioskop yang memiliki nama awal Metropole 1940 itu memiliki bangunan yang tak begitu luas. Meski begitu, mereka memutar film Barat, layaknya Bioskop Indra dan Mitra yang berada di kawasan Panglima Sudirman Surabaya.
Meski luasnya cenderung lebih sempit dibanding gedung bioskop lainnya, namun Bioskop Bima memiliki fasilitas dan bentuk yang lebih mewah dari bioskop setara Luxor dan Mitra.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengamat sejarah bioskop di Surabaya, Dhahana Adi Pungkas mengatakan, karena peraturan politik dan pemerintah kala itu, nama Metropole akhirnya berganti menjadi Bima. Kini, lokasi dan bangunan gedung bioskop telah dirombak.
Saat ini, gedung Bioskop Bima sudah menjadi Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jatim.
"Sekarang sudah berubah, jadi gedung Badan Perencanaan Pembangunan Provinsi Jatim," kata Dhahana kepada detikJatim, Kamis (9/6/2022).
Pria yang akrab disapa Ipung itu menjelaskan, karakter Bima sama halnya dengan Indra. Sebab, ia enggan beradaptasi dengan perkembangan zaman dan bisnis bioskop kala itu.
 Gedung Bappeda Provinsi Jatim eks Bioskop Bima. Foto: Praditya Fauzi Rahman |
Sebab, ketika 21 telah hadir, Bioskop Bima tak mau bergabung. Bahkan, berupaya mempertahankan jati dirinya. Sayangnya, hal tersebut tak bisa memenuhi kebutuhan dapur mereka agar tetap mengepul. Mau tak mau, ia harus gulung tikar.
"Dia (Bima) tidak mengikuti 21, lalu digantikan menjadi gedung lain," ujarnya.
Layaknya bioskop lainnya, Bioskop Bima sempat mengalami pasang surut. Namun, kini nama dan lokasinya sudah tak seperti dulu lagi.
(hil/dte)
