Setiap gedung bioskop, memiliki masa keemasannya masing-masing. Namun seiring berjalannya waktu, ada beberapa bioskop di Surabaya yang tergerus zaman.
Seperti halnya Bioskop Indra. Lokasinya sebenarnya strategis. Berada di jantung kota Surabaya, di pojokan Jalan Gubernur Suryo (dulu Jalan Pemuda) dan Jalan Panglima Sudirman. Letaknya, berseberangan persis dengan Bioskop Mitra atau kini alun-alun Surabaya.
Data yang diperoleh detikJatim menyebut, sebelumnya bernama Indra, bioskop itu bernama Sky. Film yang diputar pun hampir seragam dengan Bioskop Mitra, yakni didominasi film Barat, terutama box office dan hollywood.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk area atau ruang pertunjukan Bioskop Indra, memang tak begitu luas. Mengingat, lokasinya berada di atas pertokoan.
![]() |
Pengamat sejarah di Surabaya, Dhahana Adi Pungkas mengatakan, memang Bioskop Indra sempat berjaya pada masanya, yakni akhir 1980-an. Meski sempat tenar dan jaya, namun 'cahaya' Bioskop Indra kian redup.
Dhahana menyatakan, Indra enggan beradaptasi dengan zaman layaknya Mitra. Bahkan, bioskop ini kekeh dengan karakter, bangunan, dan segmentasi penonton yang didominasi dewasa, terutama usia lansia.
"Memang kayak Mitra, tapi penonton didominasi orang-orang tua golongan baby boomer dan merasa cocok," kata Dhahana kepada detikJatim, Kamis (9/6/2022).
Sayangnya, di era 1986 hingga 1987, Indra mulai gulung tikar. Sebab, bioskop ini masih mempertahankan citra dan kebanggaannya sebagai bioskop yang disukai kalangan tua dan menengah ke atas.
"Menang di bangunan yang legend dan eksis di zaman kolonial," ujar pria yang akrab disapa Mas Ipung itu.
Meski sempat mengalami pergantian nama, namun Bioskop Indra kini tidak beroperasi lagi. Kendati demikian, bangunannya pun masih mangkrak dan seolah tak tersentuh perawatan sekali pun.
"1986 sampai 1987 itu pesona terakhir, karena dia memutuskan tidak masuk atau gabung ke 21," tutupnya.
(hil/dte)