Melihat Air Terjun Ditelan Bumi dalam Legenda Nong Pegghe' Bondowoso

Melihat Air Terjun Ditelan Bumi dalam Legenda Nong Pegghe' Bondowoso

Chuk Shatu Widharsa - detikJatim
Rabu, 01 Jun 2022 11:41 WIB
Air Terjun Blawan alias Air Terjun yang Ditelan Bumi yang termasuk dalam legenda Nong Pegghe Bondowoso.
Air Terjun Blawan alias Air Terjun yang Ditelan Bumi yang termasuk dalam legenda Nong Pegghe' Bondowoso. (Foto: Chuk Shatu Widarsha/detikJatim)
Bondowoso -

Warga Bondowoso akrab dengan legenda sabetan gada wesi kuning Minak Jinggo yang mampu membelah gunung atau akrab dikenal legenda Nong Pegghe'. Belahan gunung itu, dipercaya oleh masyarakat setempat, menjadi Air Terjun Blawan.

Dari informasi yang dihimpun detikJatim, Rabu (1/6/2022), letak Air Terjun Blawan itu tak jauh dari Kebun Blawan PTPN XII. Sekitar 300 meter dari obyek wisata Pemandian Air Panas Blawan, masuk dalam kawasan Cagar Alam Cedding.

Secara administratif, Air Terjun Blawan berada di Desa Kalianyar, Ijen, Bondowoso. Letaknya sekitar 5 km dari pertigaan jalan menuju jalur ke Kawah Ijen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menariknya, bila lazimnya air terjun berwarna putih dan lembut bak kapas, Air Terjun Blawan itu berbeda. Alirannya deras dengan warna kuning kehijauan bercampur kecoklatan.

Tak hanya itu, sebagian masyarakat kerap menyebutnya air yang terjun ditelan bumi. Karena tak ada yang tahu ke mana air itu jatuh, dan di mana dasarnya. Ditambah lagi eloknya tebing sekitar yang berlumut lembut layaknya permadani.

ADVERTISEMENT
Air Terjun Blawan alias Air Terjun yang Ditelan Bumi yang termasuk dalam legenda Nong Pegghe' Bondowoso.Aliran deras Air Terjun Blawan Bondowoso. (Foto: Chuk Shatu Widarsha/detikJatim)

Jika dilihat dari tempat yang sering digunakan untuk menikmati pemandangan, air terjun ini tampak hanya memiliki ketinggian sekitar 10 meter. Tapi dasar air terjun itu jatuh diperkirakan mencapai puluhan hingga ratusan meter lebih.

Air Terjun Blawan adalah tempat bertemunya semua sungai yang ada di wilayah Kecamatan Ijen. Sebelum kemudian mengalir ke wilayah Asembagus, Situbondo, dan berakhir di pantai utara Selat Madura.

Air terjun ini konon juga terasa hangat. Karena merupakan muara sungai yang berasal dari 19 sumber mata air panas yang berada di komplek Air Panas Blawan. Selain sungai-sungai di wilayah Kecamatan Ijen.

Selain itu, air terjun ini juga sudah dipastikan berasa asam. Karena merupakan pertemuan antara sungai asam Kalipait yang bersumber dari Kawah Ijen.

Dari sejumlah sumber dan literasi geologi, gunung yang disebut dalam legenda tentang Nong Pegghe' adalah sesar atau patahan Blawan. Yakni berpisahnya gugusan gunung di lingkar dinding kaldera Gunung Ijen purba.

Celah patahan lempeng Blawan itu adalah dampak letusan Gunung Ijen purba ratusan tahun silam yang lantas menjadi aliran sungai. Termasuk limpasan air panas dan air asam yang berasal dari Kawah Ijen.




(dpe/iwd)


Hide Ads