Kampung Madinah di Temboro Punya 25 Ribu Santri dari Berbagai Negara

Kampung Madinah di Temboro Punya 25 Ribu Santri dari Berbagai Negara

Sugeng Harianto - detikJatim
Rabu, 06 Apr 2022 16:00 WIB
kampung madinah
Kampung Madinah Magetan (Foto: Sugeng Harianto/detikJatim)
Magetan -

Apakah Anda tahu bahwa ada Kampung Madinah di Magetan? Kampung ini punya 4 Pondok Pesantren (Ponpes) dengan lebih dari 25 ribu santri dari Indonesia dan luar negeri yang menuntut ilmu agama. Simak ceritanya.

Kampung Madinah berada di Desa Temboro, Kecamatan Karas, Magetan. Sebutan Kampung Madinah sendiri sudah melekat pada Desa Temboro sejak 1980an. Salah satunya karena banyak Pondok Pesantren (Ponpes) berdiri di kawasan ini.

Sampai saat ini, terdapat 4 ponpes di desa Temboro. Yakni Ponpes Al Fatah, Ponpes Al Qodir, Ponpes Roudhotut Tholibin, dan Ponpes Darul Muttaqin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keempat Ponpes itu memiliki jumlah santri yang luar biasa. Bahkan, lebih besar dari penduduk Desa Temboro sendiri.

"Totalnya 25 ribu santri, paling besar dari Ponpes Al Fatah, jumlah santrinya belasan ribu dan tersebar di 5 lokasi di Desa Temboro. Padahal jumlah penduduk Temboro hanya 7.500 jiwa," kata Kepala Desa Temboro, Sabar kepada detikJatim Rabu (6/4/2022).

ADVERTISEMENT

Sejak tahun 1980an, jumlah santri terus bertambah. Bahkan, dari 25 ribu santri, 3 ribu di antaranya adalah santri dari mancanegara.

"Tiga ribu santri itu dari 16 negara. Seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Australia, Somalia, Kamboja, Brunei Darussalam, Papua Nugini, Timor Leste, Bangladesh, Suriname, dan negara lainnya," jelas Sabar.

Karenanya, suasana desa tersebut juga tak pernah sepi, terutama saat ramadan. Selama 24 jam, ada beragam aktivitas yang dikerjakan warga maupun santri. Seperti mengaji di masjid, pasar takjil, ngabuburit, tarawih, dan lain-lain.

Tidak hanya itu, julukan Kampung Madinah juga dipengaruhi oleh faktor mayoritas warganya berbusana layaknya masyarakat di jazirah Arab. Yakni kaum pria menggunakan thobe atau gamis panjang semata kaki, sedangkan para wanita kerap menggunakan abaya hitam dengan cadar untuk penutup wajah.

"Mayoritas warga di sini berpakaian muslim untuk sehari-hari, baik pria maupun wanita. Yang pria pakai celana dan jubah dan kaum wanita memakai jilbab dan bercadar," jelas Sabar.

Karenanya, mayoritas warga berusaha menyesuaikan lingkungan tempat tinggalnya. Mereka lantas berbusana muslim atas kesadaran sendiri. Meski tidak ada peraturan desa yang mengatur kewajiban berbusana muslim.

"Kalau busana muslim itu sudah otomatis kesadaran warga Desa Temboro sendiri. Untuk wanita misalnya, kalau mereka enggak pakai hijab ya pasti akan malu sendiri," tandas Sabar.

Karena mayoritas warganya berbusana muslim, banyak dijumpai pedagang pakaian muslim di sana. Sepanjang jalan juga banyak ditemui masjid. Sehingga, suasana desa yang seperti Kota Madinah di Arab Saudi bukan hanya saat bulan ramadan saja, tapi setiap hari.

Penasaran seperti apa suasana Kampung Madinah saat Ramadhan, Anda bisa menonton live streaming Spesial Ramadan hari ini pukul 17.00 WIB di website detik.com.




(hse/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads