Kurma merupakan salah satu makanan yang identik dengan bulan suci Ramadan. Selain menyehatkan dan kaya gizi, makanan khas Timur Tengah ini juga kerap diburu masyarakat untuk berbuka puasa.
Hal ini menjadi berkah yang melimpah bagi sejumlah pedagang kurma di Kota Pahlawan. Misalnya Aisyah. Kepada detikJatim, wanita asal kawasan religi Sunan Ampel, tepatnya di Jalan Sasak, Kecamatan Semampir, Surabaya ini mengaku sudah berjualan kurma selama 23 tahun.
Aisyah bersyukur saat bulan Ramadan tiba. Sebab, selama Ramadan, omzetnya selalu melimpah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah, peningkatannya (omzet) banyak," kata Aisyah kepada detikJatim, Rabu (6/4/2022).
Ketika hari biasa, Aisyah mengaku hanya mendapat omzet hingga Rp 300.000 saja. Namun, saat Ramadan, omzetnya meroket hingga 10x lipat.
Baca juga: 5 Rekomendasi Tempat Jual Kurma di Surabaya |
"Kalau puasa (Ramadan), omzet sampai Rp 2 juta sampai Rp 3 juta per hari," ujarnya.
Untuk jenis kurma yang paling diburu, Aisyah mengaku pelanggannya selalu mencari kurma sukhari dan Mesir. Harga yang dibandrol pun bervariasi, untuk kurma Mesir, Aisyah menjajakannya senilai Rp 50.000 per kilogram. Sedangkan, untuk kurma Sukhari Rp 70.000 per kilogramnya.
"Kalau (kurma) yang dijual di sini rata-rata mulai harga Rp 30.000 sampai harga Rp 110.000 per kilogramnya. Kalau Adzwa, tidak ada karena harga mahal, sekitar Rp 300.000 per kilogramnya," tutur wanita berusia 45 tahun itu.
Aisyah menegaskan, untuk tren atau ritme penjualan seperti ini hanya berlangsung sesaat saja. Menurutnya, hanya saat pekan pertama atau awal Ramadan saja.
"Kalau masih awal puasa begini masih ramai, nanti kalau sudah lewat seminggu sudah mulai turun pembelinya. Terus, pas mau lebaran baru naik lagi," kata wanita yang telah berjualan kurma sejak tahun 1999 itu.
Terpisah, pedagang kurma di kompleks wisata Religi Sunan Ampel bernama Zuhair Salim menyampaikan hal senada. Ia bersyukur lantaran masih banyak umat Muslim di Jatim, terutama di Kota Pahlawan yang antusias untuk mempersiapkan berbuka puasa dengan kurma.
Berbeda dengan Aisyah, Zuhair mengungkapkan, kurma yang paling digemari jenis adzwa atau kurma nabi. Lalu, yang kedua yang paling laris adalah jenis sukhari. Selanjutnya adalah jenis mabrum dan Syafawi.
"Kalau kurma Mesir dan Tunisia juga diburu untuk kelas medium. Kalau secara jenis sebenarnya 1 negara itu ada beberapa jenis kurma dengan beberapa item ukuran. Kalau semua ditotal ada 70 jenis kurma," katanya.
Selama Ramadan 1443 H ini, ia mengklaim masyarakat lebih menyukai kurma jenis sukhari. Alasannya, selain rasa, teksturnya juga lembut dan harganya terjangkau dibanding lainnya.
(hil/fat)