Seorang tokoh legendaris namanya cukup membumi di Bondowoso. Bahkan semua unsur masyarakat dari beragam kalangan dipastikan pernah mendengar dan familiar dengan nama ini. Ia berjuluk Ki Ronggo. Siapakah dia?
Dari berbagai literatur dan sumber, Ki Ronggo merupakan anak angkat Bupati Besuki bernama Ronggo Suroadikusumo. Ia lantas memerintahkan Raden Bagus Asra atau Ki Ronggo muda untuk mengembangkan wilayah.
Raden Bagus Asra merupakan cucu Adikoro IV, menantu Cakraningrat Bangkalan, Madura, yang terbunuh saat terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh Keh Lesap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk menyelamatkan keluarganya, Adikoro IV lantas menyuruh istrinya Nyi Sedabulangan membawa lari cucunya bernama Raden Bagus Asra ke wilayah Besuki.
Sampai di Besuki, Raden Bagus Asra kecil diserahkan ke Patih Wiropuro alias Ki Patih Alus untuk diasuh. Raden Bagus Asra mendapatkan pengajaran baik ilmu kanuragan maupun ilmu agama.
Pada usia 17 tahun, Raden Bagus Asra diangkat menjadi Menteri Anom dengan gelar Abhiseka Ngabehi Mas Astrotruno. Bagus Asra juga dinikahkan dengan putri Bupati Probolinggo, Joyolelono yang bernama Roro Sa'diyah.
Raden Bagus Asra memang dikenal pemberani, jujur, dan taat beragama. Bupati Besuki lantas memberinya tugas membuka daerah selatan Besuki, yang kala itu masih berupa hutan belantara.
Bupati Probolinggo yang juga mertua Ki Ronggo lantas menghadiahi seekor kerbau putih 'melati' bertanduk melengkung ke bawah. Kerbau ini dijadikan sebagai teman perjalanan.
Konon, kerbau putih 'melati' ini menjadi hewan piaraan kesayangan. Bahkan, kerbau itu akhirnya dimakamkan di alun-alun Bondowoso, tepatnya di bawah pohon beringin.
Baca juga: Ini Asal-usul Nama Blitar |
"Mas Astrotuno lantas diangkat sebagai bupati pertama pada tanggal 17 Agustus 1819 atau 25 Syawal," papar sejarawan Bondowoso, Tantri Raras Ayuningtyas kepada detikJatim, Kamis (31/3/2022).
Sejak saat itulah, Bondowoso secara resmi berdiri sendiri dan ditetapkan sebagai kabupaten. Raden Bagus Asra yang bergelar Abhiseka Ngabehi Mas Astrotruno diangkat sebagai bupati pertama, dengan predikat Ronggo I.
Setelah wafat, Ki Ronggo dimakamkan di sebuah bukit di Desa Sekar Putih, Tegalampel. Ia dimakamkan berdampingan bersama sang istri dan beberapa kerabat lainnya.
Makam Ki Ronggo saat ini sering jadi jujugan orang berziarah. Khususnya pada hari-hari tertentu. Bahkan, para pejabat baru atau yang hendak meninggalkan wilayah Bondowoso, selalu berziarah sebagi simbol 'kulo nuwun' hingga ucapan terima kasih.
(hil/iwd)