Menguak Sejarah Bondowoso yang Lekat dengan Kisah Ki Ronggo

Menguak Sejarah Bondowoso yang Lekat dengan Kisah Ki Ronggo

Chuk Shatu Widarsha - detikJatim
Sabtu, 02 Apr 2022 08:01 WIB
Makam Ki Ronggo Bupati pertama Bondowoso
Makam Ki Ronggo (Foto: Chuk S Widharsa/detikJatim)
Bondowoso -

Sejarah berdirinya Bondowoso tak lepas dari nama Ki Ronggo. Ia dikenal sebagai seorang tokoh legendaris yang namanya cukup membumi di wilayah berjuluk Kota Tape ini. Bagaimana ceritanya?

Ki Ronggo merupakan bupati pertama di Bondowoso. Ia merupakan orang yang pertama kali membuka pemerintahan di Kabupaten Bondowoso, hingga menjadi wilayah seperti saat ini.

Berdasarkan sejumlah literatur sejarah, kisahnya berawal saat Bupati Besuki bernama Ronggo Kiai Suroadikusumo mengutus anak angkatnya yang bernama Raden Bagus Asra alias Mas Astrotuno untuk mengembangkan wilayah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Raden Bagus Asra pun lantas diutus untuk berjalan ke arah tenggara Besuki," terang sejarawan Bondowoso, Tantri Raras Ayuningtyas, ketika berbincang dengan detikJatim, Sabtu (26/3/2022).

Dalam perjalanannya, rombongan Raden Bagus Asra dan beberapa pengikutnya itu melewati hutan belantara. Diantaranya Arak-arak, Wringin, Poler, dan seterusnya.

ADVERTISEMENT

Perjalanan Bagus Asra lantas sampailah di sebuah daerah yang kelak bernama Bondowoso. Saat itu, wilayah ini masih tak ada pemerintahan. Bahkan juga masih relatif sepi peradaban.

Makam Ki Ronggo Bupati pertama BondowosoMakam Ki Ronggo, Bupati pertama Bondowoso/Foto: Chuk S Widharsa

"Setelah memakan waktu sekitar 5 tahun, pekerjaan membuka hutan dan jalan dari Besuki ke wilayah baru itu akhirnya dapat diselesaikan," terang magister sejarah jebolan UNS Solo ini.

Setelah berhasil membuka wilayah peradaban baru, beberapa saat kemudian Raden Bagus Asra diangkat sebagai demang di daerah baru itu. Ia lantas diberi gelar Abhiseka Mas Ngabehi Astrotuno atau Ki Ronggo, dengan julukan Demang Blindungan.

Ki Ronggo lantas mulai menata pembangunan kota. Ia membuat tanah lapang sebagai tempat keramaian. Pun tempat itu untuk memelihara kerbau putih kesayangan Mas Astrotuno.

Tempat yang kemudian disebut sebagai alun-alun ini juga berfungsi untuk mengadakan berbagai bermacam tontonan dan perlombaan. Antara lain aduan burung puyuh, karapan sapi, serta aduan sapi.

Diantara berbagai tontonan itu, yang paling disenangi masyarakat yakni aduan sapi. Sebab selain untuk tontonan, konon, juga berguna untuk meratakan tanah yang saat itu masih tampak tak rata.

"Pada tanggal 17 Agustus 1819 atau 25 Syawal, wilayah tersebut secara resmi berdiri sendiri dan ditetapkan sebagai kabupaten Bondowoso," tambah Tantri.

Raden Bagus Asra atau Abhiseka Ngabehi Mas Astrotuno diangkat sebagai Bupati Bondowoso pertama, dengan predikat Ronggo I.

Adapun nama Bondowoso disebut erat kaitannya dengan istilah Wanawasa. Yakni dari kata wana dan wasa. Wana artinya alas atau hutan. Sedangkan wasa disebut berasal dari kata 'wis'. Dalam bahasa Sansekerta artinya masuk.

Sehingga, wana wasa berarti masuk hutan, membuka hutan, atau menetap di dalam hutan. Kata ini bisa dilihat karena Raden Bagus Asra yang membuka pemerintahan, dari yang awalnya berupa hutan belukar.

Bupati Bondowoso lantas mengeluarkan Perda No 5 Tahun 2011 tentang hari jadi Bondowoso. Yakni tanggal 17 Agustus atau 25 Syawal. Hari jadi itu selalu diperingati setiap tahun yang dikenal sebagai Harjabo (Hari Jadi Bondowoso).




(hil/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads