Tanggal 1 April 2022, Kota Blitar memperingati hari jadi ke-116. Banyak penafsiran tentang asal-usul nama Blitar. Berikut penjelasan Pemerintah Kota Blitar dan pemerhati sejarah.
Sebagian blogger dan artikel digital menuliskan bahwa nama Blitar berasal dari peristiwa pengusiran Laskar Tartar oleh Raden Wijaya di tahun 1293 Saka. Karenanya, sebagian menafsirkan nama Blitar dari akronim "Baline Tartar".
Ada juga penafsiran Prasasti Palah yang berlokasi di kompleks Candi Penataran. Isi pokok dari Prasasti Palah adalah penetapan sima oleh Raja Kertajaya sebagai sarana menjaga dan memelihara tempat ibadah atau tempat suci Paduka Bhatara Palah.
"Kalau saya lebih merujuk dari prasasti ini. Karena pembangunan Candi Palah atau Penataran ini sangat lengkap, mulai bale sampai altar untuk peribadatan. Dari "bale altar" kemudian menjadi Blitar," kata Kepala Bapeda Pemkot Blitar, Tri Iman Prasetyono kepada detikJatim, Kamis (31/3/2022).
Menurut Tri, penamaan Blitar diperkirakan sudah ada sejak zaman Mataram kuno. Penjelasan itu terdapat dalam Kitab Nagarakretagama pada bagian cerita perjalanan raja Majapahit keempat, Hayam Wuruk. Sebagian pupuh (puisi tradisional jawa) telah menyebutkan nama "Balitar".
Pemerhati sejarah dan situs purbakala Blitar, Ferry Riyandika mengatakan, penamaan Blitar dulunya adalah "Balitar". Hal tersebut dapat diketahui dari sejumlah karya sastra kuno.
Pertama, naskah Desawarnana (Kitab Nagarakretagama) karangan Mpu Prapanca pada masa pemerintahan Raja Hayam Hayam Wuruk. Naskah ini menceritakan catatan perjalanan Raja Majapahit (Hayam Wuruk). Dia melakukan pemujaan kepada Sang Hyang Acalapati di Palah dan kemudian berkunjung ke Balitar.
Kedua, naskah perjalanan Bujangga Manik menuju Rabut Palah pada abad ke-16. Dia berhenti ke sejumlah tempat, kemudian tiba di Balitar. Selanjutnya menyebarangi Sungi Ciranobaya (Brantas).
"Jelasnya, sumber otentik yang tertua dalam Nagarakrtagama atau Desawarnana menyebutkan 'Balitar'. Lokasi 'Balitar' berada di selatan Palah (Candi Penataran) dan di utara Sungai Ciranobaya (Brantas). Balitar kini menjadi Kota Blitar," jelas Ferry.
Sementara itu, situs resmi Pemkot Blitar yakni blitarkota.go.id menyebutkan bahwa penetapan tanggal 1 April sebagai Hari Jadi Kota Blitar ditentukan berdasar keputusan Pemerintah Hindia Belanda. Yang tertulis dalam Staadsblad Van Nederlandsche Indie no.105 tahun 1906. Berisi tentang pembentukan 18 Gemeente (kotapraja/kotamadya) yang masing-masing dipimpin seorang Burgemeester (wali kota).
Simak Video "Apakah Diperbolehkan Membatalkan Puasa dengan Sengaja?"
(hse/sun)