Jelang Ramadan, marak penjual bunga tabur dadakan di Kota Blitar. Mereka menangkap peluang ini tiap tahun saat banyak pemudik pulang kampung dan nyekar ke makam leluhur.
Sejak sepekan jelang Ramadan, sisi barat Jalan Mawar, atau tepat di depan Pasar Legi Kota Blitar, pemandangannya berwarna. Marak penjual bunga ziarah dadakan menggelar dagangannya sepanjang jalan.
Mereka sudah mulai muncul sejak pukul 06.00 WIB sampai jelang petang. Bahkan, ada beberapa yang memasang penerangan dan menggelar lapaknya sampai malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika pada hari normal, hanya ada lima pelapak bunga ziarah yang mangkal di sini. Namun jumlah itu bertambah banyak sejak sepekan jelang Ramadan. Karena momen ini merupakan masa panen penjualan bunga ziarah.
Seperti Endang Susmiati, warga Desa Ngrawan, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar. Perempuan 60 tahun yang sehari-harinya bertani, selalu ikut meramaikan penjualan bunga di Jalan Mawar ini.
"Saya sudah jualan sejak kemarin (Selasa, 29/3/2022). Tiap mau puasa sama lebaran selalu ikut tetangga jualan bunga di sini. Sudah lama sekali, ada 30 tahun mungkin ya," tuturnya kepada detikJatim, Rabu (30/3/2022).
Endang mengaku jualan bunga ziarahnya ini sangat laris manis. Sementara pekerjaan di desa sebagai petani bisa dilakukan saat waktu luang. Karena Endang baru tandur atau menanam bibit dan proses pemupukan dilakukan suaminya.
"Biasanya saya yang setor bunga-bunga ini ke pedagang di sini. Tapi kalau lagi ramai, mending saya jual sendiri. Jadi untungnya lebih banyak," imbuhnya sambil tertawa.
Dalam sehari, Endang mengaku bisa menjual bunga sampai 50 kg. Biasanya, hanya 20 kg bunga-bunga jenis tertentu yang dia setor ke pedagang. Untuk bunga kenanga harganya mencapai Rp 70 ribu per kilogram dan bunga mawar Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu per kilogram.
"Kalau hari biasa, harga kenanga hanya Rp 20 ribu per kilogram," ujarnya.
Tak hanya Endang, warga Wonodadi lain yang mendadak jadi penjual bunga ziarah adalah Eni Dwi. Namun, tak sebanyak Endang yang bisa dibilang menjual barang dagangannya sendiri. Eni harus kulakan bunga untuk dijual kembali. Sehingga, dia menyesuaikan besarnya modal untuk kulakan bunga.
"Saya termasuk baru di sini. Karena modalnya terbatas, jadi sehari saya hanya bisa jualan 15 kg bunga. Tapi alhamdulillah. bisa nambah-nambah penghasilan buat lebaran," pungkasnya.
(hil/fat)