Omah Budaya Anggaswangi, Rumah Kesenian di Sidoarjo

Omah Budaya Anggaswangi, Rumah Kesenian di Sidoarjo

Deny Prastyo Utomo - detikJatim
Sabtu, 26 Feb 2022 16:33 WIB
Seniman di Sidoarjo memiliki wadah baru untuk berkesenian dalam melestarikan budaya. Yakni Omah Budaya Anggaswangi.
Foto: Deny Prastyo Utomo/detikcom
Sidoarjo -

Seniman di Sidoarjo memiliki wadah baru untuk berkesenian dalam melestarikan budaya. Yakni Omah Budaya Anggaswangi.

Omah Budaya Anggaswangi berada di Jalan Putra Bangsa RT 09 RW 05, Desa Anggaswangi, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo. Tempat ini digagas oleh Surono atau yang lebih dikenal dengan nama Cak Tawar Gonzales, bersama karang taruna desa setempat dan juga seniman dari Sidoarjo.

Saat ditemui detikjatim dalam soft launching Omah Budaya Anggaswangi, Cak Tawar bersama seniman yang lain, duduk bersama berdiskusi dan saling tukar pikiran untuk membawa kesenian di Sidoarjo bangkit kembali. Sejumlah acara kesenian digelar, mulai dari jaranan, parikan hingga karawitan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Omah Budaya Anggaswangi adalah kantong-kantong komunitas budaya apa saja, nanti ada di sini. Merembuk opo ae tentang budaya, nanti dihidupkan dan dilestarikan lagi," kata Cak Tawar kepada detikjatim, Sabtu (26/2/2022).

Seniman di Sidoarjo memiliki wadah baru untuk berkesenian dalam melestarikan budaya. Yakni Omah Budaya Anggaswangi.Omah Budaya Anggaswangi/ Foto: Deny Prastyo Utomo/detikcom

Cak Tawar dulu terkenal bersama Agus Kuprit dalam lawakan atau dagelan yang sering mengudara di Radio RRI. Atau manggung di kesenian ludruk. Ia mengaku sudah berupaya mengenalkan kesenian, mulai ludruk, wayang, dagelan, karawitan, jaranan hingga jula-juli yang pernah eksis di eranya.

ADVERTISEMENT

"Upaya kita sudah memberi ruang kepada anak-anak muda. Tinggal anak muda punya niatan benar tidak untuk mempelajari kesenian dagelan ludruk. Kita terbuka kepada anak-anak muda. Monggo belajar baik itu ludruk, dagelan, karawitan dan sebagainya," ungkap Cak Tawar.

Diakui oleh Cak Tawar, beberapa anak karang taruna di wilayahnya ada yang sudah mempelajari seni karawitan, ludruk dan jajaran. Semuanya di fasilitasi di Omah Budaya Anggaswangi.

"Semuanya belajar di sini, belajar gendi-gendi, jaranan. Gamelan ku juga sudah ada," lanjut Cak Tawar.

Seniman di Sidoarjo memiliki wadah baru untuk berkesenian dalam melestarikan budaya. Yakni Omah Budaya Anggaswangi.Omah Budaya Anggaswangi/ Foto: Deny Prastyo Utomo/detikcom

Gagasan membuat Omah Budaya, menurut Cak Tawar, ialah untuk menjadi pemantik bangkitnya kesenian di Kabupaten Sidoarjo. Untuk menampung ide, gagasan dan sarana silaturahmi.

"Kalau tidak dimulai begini, kesenian di Sidoarjo hancur, lambat laun terkikis," lanjut Cak Tawar.

Pria yang juga menjadi Ketua Grup Ludruk Bintang Timur itu menjelaskan, saat ini kesenian ludruk masih tetap eksis. Namun, di tengah pandemi COVID-19 ini, semua jadwal manggung batal.

"Tapi saking kenek pandemi ini, tanggapan gagal kabeh (karena kena pandemi manggung gagal semua)," ujar Cak Tawar.




(sun/sun)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads