Madiun punya tarian khas yakni dongkrek. Kesenian ini dipercaya bisa mengusir wabah penyakit.
Kesenian dongkrek merupakan warisan leluhur di Kabupaten Madiun, dan lestari sejak 1867. Kesenian ini berpusat di Kelurahan/Kecamatan Mejayan.
Kecamatan Mejayan dikenal luas dengan sebutan Kota Caruban. Yang saat ini menjadi Pusat Pemerintahan Kabupaten Madiun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kesenian dongkrek merupakan warisan leluhur sejak tahun 1867 dan pertama ada di Kelurahan Mejayan yang terkenal disebut Kota Caruban," ujar Kepala Teknis Pelaksanaan Paguyuban Kesenian Dongkrek Kabupaten Madiun, Walgito kepada detikjatim, Jumat (4/2/2022).
Walgito menuturkan, tari dongkrek merupakan kesenian asli dari Kabupaten Madiun yang mengisahkan tentang pengusiran makhluk halus. Makhluk halus tersebut dipercayai sebagai penyebab pagebluk atau wabah penyakit.
"Kesenian ini zaman dahulu memang dipercaya bisa mengusir makhluk halus penyebab pagebluk atau wabah penyakit," kata Walgito.
Menurut Walgito, saat puncak pandemi COVID-19 pada pertengahan 2021, hampir setiap desa di Kecamatan Mejayan memainkan kesenian dongkrek. Saat itu, tarian dongkrek digelar malam hari.
"Kemarin waktu puncak COVID-19 kita libatkan tarian dongkrek hampir setiap malam ada di salah satu desa di Kecamatan Mejayan," papar Walgito.
Diceritakan oleh Walgito, kesenian dongkrek berupa tarian beberapa warga yang keliling kampung dengan berbagai kostum. Salah satu kostum khas dongkrek yakni kostum genderuwo dan seorang kakek tua.
"Yang paling khas kostum makhluk halus genderuwo, ada beberapa orang pria yang memperagakan. Kemudian seorang kakek tua berjenggot panjang di barisan paling depan membawa tongkat dengan pakaian adat Jawa," ungkap Walgito.
Walgito menambahkan, di belakang kakek itu ada barisan wanita memakai kebaya bertopeng dengan rambut disanggul. Mereka menari diiringi musik gamelan yang berada di barisan paling belakang.
"Deretan wanita di belakang kakek, baru di belakangnya kostum genderuwo. Serta paling terakhir iringan gamelan ada gong kemudian alat klotelan atau kentongan dari bambu juga ada," tutur Walgito.
Ritual tarian dongkrek untuk mengusir pagebluk biasanya digelar pada malam Jumat pahing atau malam Jumat legi. Saat mendekati Bulan Suro dipercaya lebih baik.
"Keliling kampung sambil juga mengumandangkan selawatan," ungkapnya.
Walgito juga menambahkan, untuk menghindari kepunahan tari dongkrek, banyak desa yang mulai melestarikannya dengan menggelar pertunjukan saat warga hajatan.
"Saat ini mulai ada saat hajatan hiburannya kesenian dongkrek," jelasnya.
Dongkrek saat ritual dan di hajatan berbeda. Dalam ritual mengusir pagebluk, beberapa penari wanita membawa bunga mawar yang ditaburkan di perempatan jalan. Sedangkan saat tampil di hajatan tanpa menabur bunga.
(sun/fat)