Badan pangan nasional (Bapanas) bersama Satgas Pangan dan pemerintah Kabupaten Kediri menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah produsen gudang beras. Kegiatan ini bertujuan memastikan harge eceran tertinggi (HET).
Salah satu gudang yang didatangi yakni di Desa Grogol, Kabupaten Kediri, Selasa (4/11). Sidak ini juga diikuti oleh perwakilan dari Bulog, Satgas Pangan Polres Kediri kota dan Dinas Perdagangan.
Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, Andriko Noto Susanto mengatakan pemerintah ingin memastikan harga beras di pasaran baik jenis medium maupun premium tetap stabil dan tidak melebihi batas HET.
"Kita ingin memastikan produsen beras di Kediri memproduksi dan mendistribusikan beras dengan baik. Jangan hanya produksi beras premium, tapi juga medium agar masyarakat punya pilihan sesuai daya beli," kata Andriko. Selasa (4/11/2025).
Dalam kunjungannya, Andriko menegaskan harga beras di tingkat pengecer seharusnya tidak lebih dari Rp14.900 per kilogram untuk kualitas premium. Ia menjelaskan, margin keuntungan bagi pedagang sudah diperhitungkan dengan wajar.
"Dari produsen dijual Rp 14.500, artinya sudah ada margin sekitar Rp400 bagi pengecer. Itu sudah cukup. Kalau dijual di atas itu, berarti melanggar HET," jelas Andriko.
Pemerintah juga telah menyiapkan langkah antisipasi bila harga di pasaran tetap tinggi. "Kalau harga tidak sesuai HET, Bulog diperintahkan segera menurunkan beras SPHP yang dijual Rp12.500 per kilogram. Kualitasnya sama dengan beras medium," imbuhnya.
Selain menyoroti harga di tingkat pengecer, Andriko juga mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan harga di tingkat petani.
"Pemerintah sudah menetapkan harga dasar gabah agar petani tetap untung, yakni minimal Rp6.500 per kilogram juga menurunkan subsidi pupuk 20% artinya ongkos produksi sudah bisa ditekan sehingga keuntungan semakin besar," tambahnya.
Ia menegaskan, jika ditemukan pelanggaran berulang, pemerintah tidak akan segan memberikan sanksi tegas. "Saat ini kita masih beri surat peringatan melalui Dinas Perdagangan. Tapi kalau sampai dua minggu masih bandel, izinnya akan dicabut," pungkas Andriko.
Sementara itu Kabulog Kediri Harisun, menyambut baik langkah Bapanas melakukan sidak, karena menjaga konsistensi pasokan dalam hal ini beras terjaga.
"Ini hal positif dan dalam menjaga pasokan beras. Ada Deputi Bapanas, Satgas pangan Polda dan Polres Kediri Kota memastikan semua berjalan sesuai aturan dan harga yang ditentukan," jelas Harisun.
Simak Video "Video: Zulhas Ingatkan Target Swasembada Pangan di Sertijab Kepala Bapanas"
(auh/abq)