Wali Kota Malang Wahyu Hidayat berkomitmen mentransformasi Malang menjadi pilar ekonomi kreatif nasional melalui intensifikasi pelaksanaan 1000 Event per tahun, yang berdampak langsung pada penguatan sektor pariwisata dan ekonomi lokal.
Komitmen ini diwujudkan tidak hanya lewat retorika, tetapi dengan dukungan nyata terhadap Malang Creative Center (MCC) sebagai pusat inkubasi 17 subsektor ekonomi kreatif yang pengelolaannya diserahkan sepenuhnya kepada komunitas melalui keputusan wali kota.
"MCC ini adalah bentuk perhatian Pemkot Malang dalam mendorong ekonomi kreatif. Kami menyediakan fasilitas tujuh lantai dengan 17 subsektor yang terbuka bagi komunitas secara gratis. Bahkan, kami alokasikan anggaran sebesar Rp7 miliar setiap tahun untuk mendukung penuh perkembangan ekraf di Malang," ujar Wahyu saat menerima kunjungan Menteri Ekonomi Kreatif RI ke MCC, dilansir dari situs resminya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pendekatan itu menunjukkan bahwa Wahyu tidak sekadar membangun infrastruktur, tetapi juga memberdayakan komunitas muda dan pelaku ekraf dari bawah. Salah satu pilar strategis programnya adalah Program 1000 Event, yang mencakup spektrum kegiatan sangat luas.
Mulai dari festival budaya, konser musik, pameran UMKM, hingga event olahraga, yang seluruhnya dirancang untuk menciptakan multiplier effect, yaitu menarik wisatawan domestik dan mancanegara, meningkatkan tingkat hunian hotel, serta menggairahkan ekonomi kreatif kota.
Wahyu menegaskan pembangunan ekonomi kreatif telah menjadi prioritas utama RPJMD Kota Malang 2025-2029, yang dijalankan melalui kerangka Dasa Bhakti Unggulan dan selaras dengan kebijakan nasional Asta Kreatif. Ia berharap seluruh target pembangunan bisa rampung hingga akhir masa jabatannya pada 2025.
"Kami sudah punya tahapan yang jelas, dan semua berbasis pada prinsip partisipasi masyarakat. Menata kota tidak bisa dilakukan sendiri tanpa melibatkan warga. PHRI juga sempat menyampaikan bahwa okupansi hotel turun. Setelah 1000 Event digelar, perputaran ekonomi meningkat lagi," kata Wahyu.
Dampak nyata dari strategi tersebut pun terlihat. Ekonomi Kota Malang pada 2024 tumbuh 6,07%, didorong pertumbuhan ekonomi kreatif sebesar 5,93%, serta diikuti penurunan angka pengangguran terbuka menjadi 6,01%.
Pengakuan atas komitmen ini datang dari berbagai pihak. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI memberikan apresiasi atas perhatian Kota Malang terhadap seluruh 17 subsektor ekonomi kreatif.
Malang juga menorehkan capaian nasional dan internasional, seperti masuk Top 3 Inovasi PPD Nasional dan penunjukan sebagai wakil Indonesia menuju Kota Kreatif Dunia UNESCO.
"Ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi Kota Malang. Predikat ini adalah buah kerja kolaboratif antara pemerintah daerah, komunitas, akademisi, sektor swasta, dan media yang bersama-sama membangun ekosistem kreatif di Kota Malang," ujar Wahyu.
Dengan penguatan MCC sebagai pusat ekraf dengan 17 subsektor, gelaran 1000 Event per tahun, serta kolaborasi lintas sektor, Wahyu Hidayat menunjukkan bahwa ekonomi kreatif bukan sekadar alternatif, melainkan pilar utama pembangunan kota yang menyatukan pariwisata, UMKM, dan daya saing global.
Jangan lewatkan! detikJatim akan kembali menghadirkan detikJatim Awards 2025, ajang penghargaan untuk tokoh masyarakat hingga pelaku bisnis dan instansi pemerintah yang memberikan kontribusi positif bagi masyarakat di Jawa Timur.
Tahun ini, pemberian penghargaan akan digelar di Grand Mercure Malang Mirama, Kota Malang, pada Rabu 5 November 2025. Anugerah detikJatim Awards 2025 diberikan kepada individu, komunitas, instansi pemerintahan, kampus, DPRD, BUMD, dan perusahaan swasta.
Seleksi penerima dilakukan melalui tahapan khusus oleh dewan redaksi detikcom dan detikJatim, dengan memperhatikan kriteria inovasi, kreativitas, inspiratif, dampak bagi masyarakat, dan keaktifan di bidang masing-masing.
(irb/hil)












































