.webp)
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pabrik Gula Gending, Kabupaten Probolinggo, pada Selasa (9/9) siang.
Sidak ini dilakukan untuk memastikan aktivitas produksi pabrik, penyerapan tebu petani, serta kondisi stok gula di gudang.
Dalam kunjungannya, Emil didampingi Bupati Probolinggo, Muhammad Haris, dan Direktur PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), Mahmudi. Emil meninjau langsung proses penggilingan tebu hingga menjadi gula pasir di pabrik peninggalan Belanda tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jawa Timur merupakan salah satu penyumbang gula terbesar di Indonesia. Karena itu, stabilitas produksi dan distribusi menjadi perhatian serius pemerintah," ujar Emil.
Menurut Emil, saat ini tidak ada kelangkaan gula di pasaran. Banyaknya stok di gudang justru karena sebagian besar gula sudah dibeli pedagang, namun masih dititipkan di gudang pabrik.
"Di Probolinggo ada dua pabrik gula. Semua pabrik sudah adil dalam penyerapan tebu. Di gudang terlihat penuh, padahal sebagian besar sudah dibeli trader. Dari 400 ribu ton, sekitar 150 ribu sudah dibeli, sisanya masih milik SGN," jelasnya.
Sementara itu, Bupati Probolinggo, Muhammad Haris, menyampaikan harapan agar kejayaan Probolinggo sebagai pusat produksi gula bisa kembali bangkit.
"Kami dulu punya tiga pabrik gula besar. Dua masih beroperasi, sedangkan satu, yakni Pabrik Gula Panjarakan, sudah tidak beroperasi. Harapan kami, baik pemerintah pusat, provinsi, maupun daerah bisa menghidupkan kembali pabrik-pabrik gula yang tutup," ungkap Haris.
Dengan langkah ini, pemerintah daerah berharap Kabupaten Probolinggo dapat kembali menjadi salah satu pusat swasembada gula nasional seperti masa kejayaannya.
(dpe/abq)
