Apkrindo Jatim Harap Solusi soal Parkir di Jalan Tunjungan

Apkrindo Jatim Harap Solusi soal Parkir di Jalan Tunjungan

Aprilia Devi - detikJatim
Rabu, 20 Agu 2025 17:50 WIB
Ramai kafe dan restoran di Jalan Tunjungan menempelkan stiker atau poster Save Tunjungan, Satu Tujuan, Satu Tunjungan. Apa yang perlu diselamatkan?
Kafe dan restoran di Jalan Tunjungan (Foto: Aprilia Devi/detikJatim)
Surabaya -

Pembatasan parkir di Jalan Tunjungan masih menjadi sorotan. Usai sederet kafe dan restoran memasang poster protes, Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo) Jatim angkat bicara.

Ketua Umum Apkrindo Jatim Ferry Setiawan menyebut pihaknya telah mengetahui terkait aksi yang dilakukan beberapa kafe dan resto di Jalan Tunjungan. Kebijakan parkir disebut berdampak nyata terhadap omzet pelaku usaha kuliner di kawasan ikonik Surabaya itu.

"Member kita cukup banyak juga yang di sana. Setau saya memang kantong parkir yang disediakan sekarang itu kantong parkir yang existing. Jadi artinya tidak ada kantong parkir yang baru," ujar Ferry saat dihubungi detikJatim, Rabu (20/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ferry menilai dengan adanya protes tersebut, kebijakan parkir di kawasan Tunjungan seharusnya dapat dievaluasi untuk kebaikan semua pihak.

ADVERTISEMENT

"Kalau memang untuk memperindah dan tidak membuat Surabaya itu menjadi macet di daerah situ, ya harus memberikan solusi yang tidak membebani juga. Karena balik lagi, sekarang kan juga ini ya ada sebab-akibat. PAD-nya turun misalkan karena omzet lagi turun. Omzet turun karena tidak ada parkir. Jadi kan ya sama-sama lah kita, ekosistem ini harus dijaga," beber Ferry.

Ia pun menegaskan bahwa pengusaha pasti akan mendukung langkah dari Pemkot Surabaya selama ada solusi yang tepat.

"Ya kantong parkir (bisa) diperhatikan. Intinya kita pengusaha pasti support selama memang ada solusinya," pungkasnya.

Sebelumnya, dari pantauan detikJatim, sejumlah kafe dan restoran di Jalan Tunjungan memasang poster bertuliskan Satu Tujuan Satu Tunjungan dan Selamatkan Tunjungan.

Poster-poster itu dipasang mulai Minggu (17/8) sebagai bentuk protes atas kebijakan larangan parkir tepi jalan yang mulai diberlakukan penuh sejak 1 Agustus 2025.

Salah satu kasir restoran Alltime Buns, Maria, menyebut sejak parkir dibatasi, pengunjung jadi enggan datang karena harus berjalan cukup jauh dari lokasi parkir resmi.

"Jadi ya kayak gini, sepi. Soalnya kan parkir mobil jadi jauh. Kalau (parkir di dekat restoran) Fork ini penuh, jatuhnya ke pojok (Siola). Jadinya gak ada yang ke sini," keluh Maria, Senin (18/8).

Ia menyebut penjualan turun drastis, bahkan mencapai 40-50%, terutama saat siang hari. Hal serupa juga disampaikan Marketing Ludic Cafe, Novia. Menurutnya, saat akhir pekan penurunan penjualan bisa mencapai 30%, sedangkan di hari biasa bisa hampir 50%.

"Kalau dari Ludic pengennya parkirannya (TJU) balik. Soalnya banyak yang kosong sekarang, customernya jarang datang karena parkirnya jauh," ujarnya.

Diketahui bahwa Pemkot Surabaya secara resmi memberlakukan pelarangan parkir tepi jalan umum (TJU) di Jalan Tunjungan mulai 1 Agustus 2025. Sebelumnya juga telah ada masa evaluasi pada 15-31 Juli 2025.




(auh/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads