Puluhan Ribu Ton Gula juga Menumpuk di Gudang Bondowoso-Situbondo

Puluhan Ribu Ton Gula juga Menumpuk di Gudang Bondowoso-Situbondo

Chuk Shatu W. - detikJatim
Selasa, 12 Agu 2025 13:45 WIB
Ilustrasi satu sendok teh gula pasir
Ilustrasi gula (Foto: Pixabay/congerdesign)
Bondowoso -

Tak hanya di Jember, puluhan ribu ton gula juga menumpuk di gudang pabrik gula (PG) di Bondowoso dan Situbondo. Penyebabnya, gula hasil panen tebu rakyat tak laku terjual meski sudah dilelang.

Di PG Pradjekan, Bondowoso, tercatat sekitar 4.000 ton gula tak terserap pasar. Nilai gula tersebut diperkirakan mencapai Rp 60 miliar, mengacu pada harga pokok penjualan (HPP) lelang sebesar Rp 14.500 per kilogram.

"Kondisi semacam itu bukan hanya di Bondowoso, tapi juga berasal dari daerah lain," papar Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Bondowoso, Rolis Wikarsono, Selasa (12/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rolis menjelaskan, musim panen sebenarnya sudah dimulai sejak Mei. Namun beberapa minggu terakhir, gula hasil panen itu sama sekali tak laku dalam lelang.

"Biasanya setiap lelang di PG Pradjekan setidaknya bisa laku sekitar 1.000 ton. Tapi sekarang tak laku," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Lebih jauh Rolis membeberkan, dugaan awal lantaran masuknya gula impor dan gula jenis lain yang tidak melalui mekanisme lelang petani.

"Hasil panen tahun ini sebenarnya cukup baik. Rendemen rata-rata 7 persen," imbuhnya.

Ia berharap agar pemerintah hadir membantu. Sehingga gula berasal dari tebu rakyat dapat terserap.

"Kondisi seperti ini bukan hanya petani yang rugi, tapi juga seluruh mata rantai usaha tebu," tandas Rolis.

Data yang dihimpun, tak lakunya gula dalam lelang tersebut menyebabkan puluhan ribu ton gula berasal dari beberapa PG jadi menumpuk.

Masing-masing pabrik gula itu di antaranya PG Pradjekan Bondowoso sebanyak 11 ribu ton, PG Asembagus 11 ribu ton, PG Pandji, 2.500 dan PG Wringinanom Situbondo 3.950 ton.




(auh/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads