- Apa Itu Gula Rafinasi?
- Perbedaan Gula Rafinasi dan Gula Biasa 1. Proses Produksi 2. Rasa dan Warna 3. Nilai Gizi 4. Penggunaan
- Bahaya Konsumsi Gula Rafinasi 1. Mempercepat Penambahan Berat Badan 2. Hipoglikemia 3. Kekurangan Vitamin dan Mineral 4. Risiko Diabetes Tipe 2
- Dampak Lain Konsumsi Gula Rafinasi
Gula rafinasi kerap digunakan dalam industri makanan dan minuman karena memiliki warna putih bersih, tekstur halus, dan rasa manis yang konsisten. Proses pembuatannya melalui tahap pemurnian yang lebih kompleks dibanding gula biasa.
Sehingga menghasilkan gula dengan tingkat kemurnian tinggi dan minim kandungan mineral alami. Tak heran, jenis gula ini menjadi pilihan utama produsen untuk menjaga kualitas rasa dan tampilan produk.
Meski tampak sama seperti gula pasir yang dijual di pasaran, gula rafinasi memiliki perbedaan mendasar baik dari segi proses produksi maupun penggunaannya. Gula ini umumnya diperuntukkan bagi kebutuhan industri, bukan konsumsi rumah tangga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penggunaannya secara berlebihan juga dapat mempengaruhi kesehatan, mulai dari risiko obesitas hingga penyakit metabolik, sehingga penting memahami perbedaan dan dampaknya sebelum mengonsumsinya.
Apa Itu Gula Rafinasi?
Dikutip dari situs Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI), gula rafinasi atau gula kristal rafinasi adalah gula yang digunakan khusus sebagai bahan baku industri pengolahan makanan, minuman, dan farmasi. Tingkat kemurniannya yang tinggi membuatnya memenuhi standar keamanan pangan bagi industri.
Namun, gula rafinasi yang beredar di Indonesia umumnya diproduksi dari gula mentah (raw sugar) hasil impor. Indonesia belum mampu memproduksi bahan baku gula mentah dengan spesifikasi yang dibutuhkan industri rafinasi. Negara pemasok utama bahan baku gula rafinasi antara lain Thailand dan Australia.
Perbedaan Gula Rafinasi dan Gula Biasa
Gula rafinasi berbeda dengan gula alami seperti gula pasir yang dijual bebas. Perbedaannya antara lain sebagai berikut.
1. Proses Produksi
Gula rafinasi melalui proses pemurnian lebih panjang sehingga hampir seluruh kandungan selain sukrosa hilang. Gula biasa masih mengandung mineral dan senyawa lain meski dalam jumlah kecil.
2. Rasa dan Warna
Gula rafinasi memiliki rasa yang lebih manis dan warna sangat putih bersih akibat pemurnian intensif.
3. Nilai Gizi
Gula rafinasi padat kalori, tetapi minim nutrisi. Sementara itu, gula alami seperti gula aren atau madu mengandung sejumlah vitamin dan mineral.
4. Penggunaan
Gula rafinasi diperuntukkan khusus untuk industri dan dilarang dijual langsung ke konsumen, sedangkan gula biasa tersedia bebas di pasaran.
Bahaya Konsumsi Gula Rafinasi
Dirangkum dari Hello Sehat, menurut PERMENDAG No 17 Tahun 2022, gula rafinasi hanya boleh digunakan industri sebagai bahan baku atau zat tambahan.
Gula rafinasi dilarang dijual kepada distributor maupun konsumen. Pelarangan ini bukan tanpa alasan, karena konsumsi berlebihan gula rafinasi dapat memicu berbagai masalah kesehatan, antara lain sebagai berikut.
1. Mempercepat Penambahan Berat Badan
Kandungan kalori tinggi dalam gula rafinasi dapat membuat berat badan naik cepat, terutama jika dikonsumsi bersama makanan dan minuman kemasan tinggi gula.
2. Hipoglikemia
Konsumsi gula rafinasi dapat menyebabkan kadar gula darah turun drastis setelah lonjakan awal, menimbulkan gejala lapar berlebihan, kulit pucat, gemetar, dan lemas.
3. Kekurangan Vitamin dan Mineral
Tubuh memerlukan vitamin B kompleks, kalsium, dan magnesium untuk mengolah gula rafinasi. Konsumsi berlebih dapat menguras cadangan zat gizi ini, meningkatkan risiko osteoporosis dan gangguan saraf.
4. Risiko Diabetes Tipe 2
Asupan gula rafinasi berlebih meningkatkan risiko obesitas dan resistensi insulin, yang dapat berkembang menjadi diabetes tipe 2.
Dampak Lain Konsumsi Gula Rafinasi
Selain mempengaruhi berat badan dan gula darah, gula rafinasi juga mempercepat proses penuaan kulit melalui glikasi, yaitu ketika molekul gula mengikat protein kulit sehingga membuat kulit kusam dan mengurangi elastisitasnya. Konsumsi jangka panjang juga dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan kanker.
Gula rafinasi adalah gula berkadar kemurnian tinggi yang diproses secara khusus dan hanya diperuntukkan bagi industri. Meski secara teknis aman digunakan dalam produksi makanan dan minuman, konsumsi berlebih pada individu dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Semoga bermanfaat.
(ihc/irb)