Cari Kerja Sulit, Perempuan Surabaya Ini Tekuni Bisnis Lontong

Cari Kerja Sulit, Perempuan Surabaya Ini Tekuni Bisnis Lontong

Aprilia Devi - detikJatim
Rabu, 16 Jul 2025 11:00 WIB
Ayu, warga Banyu Urip Lor yang pilih produksi lontong karena sulitnya mencari pekerjaan.
Ayu, warga Banyu Urip Lor yang pilih produksi lontong karena sulitnya mencari pekerjaan. (Foto: Aprilia Devi/detikJatim)
Surabaya -

Di tengah sulitnya mencari pekerjaan, sejumlah anak muda di Surabaya memilih menekuni usaha keluarga. Salah satunya Lisnur Ayu Azida (29), warga Banyu Urip Lor, yang kini melanjutkan bisnis lontong keluarganya.

"Cari kerja sekarang susah, daripada repot-repot harus cari kerja terus, ya lebih baik meneruskan (produksi lontong turunan keluarga). Kalau bukan kita yang melanjutkan, ya siapa," ujar Ayu, Rabu (16/7/2025).

Ayu sendiri tak malu menjadi pengerajin lontong. Di tengah tekanan ekonomi dan pasar kerja yang makin sempit, tak sedikit anak muda yang akhirnya berbalik arah, bukan ke kantor, tapi ke dapur produksi keluarga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski pekerjaan sebagai pengerajin lontong kerap dipandang sebelah mata, Ayu menjalaninya dengan bangga.

Ia sudah tiga tahun terakhir terjun penuh dalam usaha pembuatan lontong yang dirintis orang tuanya sejak tahun 2000. Meski tergolong rumit, proses pembuatan lontong tak jadi halangan bagi Ayu yang sudah terbiasa sejak kecil.

ADVERTISEMENT

"Di sini kan warganya rata-rata bikin lontong, jadi ya enggak terlalu susah juga saya bikinnya," lanjut Ayu.

Setiap harinya, Ayu bersama keluarganya mampu memproduksi hingga 35 keranjang lontong. Tiap keranjangnya berisi sekitar 70 lontong. Artinya ada 2.450 bungkus lontong yang bisa diproduksinya per hari.

"Kalau musim tertentu, misal Lebaran bisa produksi sampai 100 keranjang per hari," tambahnya.

Tak hanya lontong, keluarga Ayu juga memproduksi buras khas Sulawesi Selatan hingga ketupat saat momen Lebaran tiba. Semua dikerjakan dari rumah di kawasan yang dikenal sebagai Kampung Lontong, Surabaya.

Kampung Lontong sendiri berada di wilayah Banyu Urip Lor, Kelurahan Kupang Krajan, Kecamatan Sawahan. Sejak tahun 1974, kampung ini mulai dikenal sebagai sentra penghasil lontong karena mayoritas warganya menekuni pekerjaan tersebut secara turun-temurun.

Di tengah realita sulitnya mencari pekerjaan, kisah Ayu menjadi potret bahwa peluang bisa jadi justru ada di dalam rumah, asal mau bekerja keras serta tidak malu menjalaninya.




(auh/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads