Desa Gredek, Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik menunjukkan peran strategis mendukung ketahanan pangan nasional. Desa ini sekarang dikenal sebagai salah satu lumbung padi setelah mencatat produktivitas tinggi hingga mencapai 6,5 ton per hektare dan panen 3 kali dalam setahun.
Kepala Desa Gredek Bahrul Ghofar mengatakan seluruh lahan pertanian di wilayahnya saat ini bisa ditanami padi secara intensif berkat ketersediaan air dari Waduk Gredek.
"Kami saat ini sudah memasuki musim tanam ketiga. Produktivitas rata-rata mencapai 6,5 ton per hektare," ujarnya, Kamis (26/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia sebutkan ada sebanyak 250 hektare lahan di Dusun Gredek dan 100 hektare di Dusun Kedungbanteng yang ditargetkan bisa ditanami padi untuk ketiga kalinya pada 2025 ini.
"Kuncinya ada pada pengelolaan air yang maksimal dan kerja sama petani dalam menjaga siklus tanam," tambahnya.
Untuk mendukung pencapaian itu, pemerintah desa membangun 7 titik Jalan Usaha Tani (JUT), melakukan normalisasi waduk saat musim kemarau, serta memastikan ketersediaan pupuk subsidi. Pengendalian hama juga dilakukan dengan pendekatan alami.
"Kami membangun rumah burung hantu dan rutin menggelar gropyokan untuk mengendalikan populasi tikus," jelas Ghofar.
Sebagai bentuk perlindungan bagi petani, Desa Gredek juga mendaftarkan program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) melalui Jasindo.
"Asuransi ini penting jika terjadi gagal panen akibat cuaca ekstrem, hama, atau banjir. Karena 95 persen warga kami adalah petani, sektor ini menjadi fokus utama," pungkasnya.
(dpe/abq)