Panglima TNI Panen 80 Hektare Padi di Deli Serdang, Hasilkan 520 Ton

Panglima TNI Panen 80 Hektare Padi di Deli Serdang, Hasilkan 520 Ton

Finta Rahyuni - detikSumut
Kamis, 10 Jul 2025 16:54 WIB
Panglima TNI saat panen raya bersama sejumlah stakeholder di Deli Serdang.
Foto: Panglima TNI saat panen raya bersama sejumlah stakeholder di Deli Serdang. (Foto: Finta Rahyuni/detikSumut)
Deli Serdang - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto melakukan panen raya padi di lahan Kodam I/BB seluas 80 hektare di Desa Sidoarjo II Ramunia, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut). Padi yang dihasilkan dari panen ini mencapai 520 ton.

Agus mengatakan yang dipanen tidak hanya padi, tapi ada juga tanaman palawijaya, yakni ubi dan jagung seluas 26 hektare. Dengan begitu, total lahan yang dipanen mencapai Rp 106 hektare.

"Hari ini panen raya di Sumut dengan luas 106 hektare, 80 hektare tanaman padi dan 26 hektare palawija. Hasilnya kurang lebih 500 ton (padi) dari 80 hektare," kata Agus usai panen raya, Kamis (10/7/2025).

Agus menjelaskan jenis padi yang ditanam itu adalah ciherang hijau. Satu hektare lahan diperkirakan bisa menghasilkan 6-7 hektare. Kedepan, pihaknya akan mengevaluasi kualitas padi, sehingga bisa menghasilkan sekitar 9-10 ton per hektare.

"Akan kita evaluasi kualitas padi yang ditanam dengan kualitas yang sekarang, jenisnya ciherang hijau bisa menghasilkan 6-7 ton satu hektare. Ke depan akan kita evaluasi, siapa tahu bisa mencapai lebih lagi 7 ton, 9-10 ton," jelasnya.

Selain melakukan panen raya, Agus juga melepas distribusi beras sebanyak 40 ton, hasil panen dari lahan itu sebelumnya. Beras ini didistribusikan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk keperluan Makan Bergizi Gratis (MBG).

"Tadi kami sudah mendistribusikan 40 ton beras untuk membantu makan bergizi di seluruh wilayah Sumut," jelasnya.

Agus menyebut panen raya ini merupakan salah satu bentuk komitmen TNI dalam mendukung asta cita Presiden RI Prabowo Subianto dan mendukung swasembada pangan. Dia turut mengapresiasi Pangdam I/BB dan stakeholder di Sumut dalam rangka mendukung ketahanan pangan.

"Sebagai komponen utama pertahanan negara, TNI yang PRIMA (Profesional, Responsif, Integratif, Modern, Adaktif) berkomitmen tidak hanya sebagai kekuatan militer pertahanan negara, tapi juga sebagai kekuatan sosial yang mampu hadir di tengah masyarakat untuk menyelesaikan persoalan strategis bangsa," jelasnya.

"Saya berharap kegiatan ini tak hanya berhenti sebagai proses seremonial semata, tetapi menjadi titik tolak lahirnya semangat baru untuk terus berkolaborasi, menjaga semangat gotong-royong dan berinovasi dalan membangun dan memperkokoh ketahanan pangan nasional," sambungnya.

Pangdam I/BB Mayjen Rio Firdianto menyebut Kodam I/BB memiliki lahan ketahanan pangan seluas 6.666 hektare di wilayah hukum Kodam I/BB, yakni Sumut, Riau, Sumatera Barat (Sumbar), Kepulauan Riau (Kepri). Untuk di Sumut sendiri ada seluas 2.451,6 hektare.

Dari total 6.666 hektare terdiri dari 5.008 hektare pertanian padi, perkebunan kelapa sawit dan karet 1.071 hektare, holikultura seluas 443,3 hektare, peternakan 110,6 hektare dan perikanan seluas 32,5 hektare.

"Ada luas lahan oplah Kodam I/BB seluas 48,8 ribu hektare. Saat ini, sedang bekerja 32.3 persen. Di Sumut (luas lahan) 30 ribu hektare, di Riau 18 ribu hektare. Ini kegiatannya salah satunya irigasi, normalisasi saluran air, kemudian pembajakan, pemeliharaan, penanaman. Ini kami kerjakan prajurit dengan masyarakat dan berjalan lancar," ujarnya.

Rio menyebut estimasi hasil panen padi dalam panen raya itu sekitar 520 ton. Selain itu, dari 26 hektare lahan palawija di lahan Kodam I/BB diperkirakan menghasilkan 780 ton.

"Hari ini, sekitar luas seluruhnya 106 hektare, padi 80 hektare, palawija 26 hektare. Ini rencananya estimasi hasil panen seluruhnya 520 ton, per hektare 6,5 ton. Untuk palawija jagung dengan ubi kurang lebih 780 ton, estimasi 20-30 ton per hektare," sebut Rio.

Rio menjelaskan bahwa lahan ini dikelola oleh Kelompok Tani Kartika dan 120 masyarakat kepolompok tani. "Lahan ini alih status dari perkebunan PTP jadi lahan pertanian," jelasnya.


(afb/afb)


Hide Ads