Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Provinsi Jawa Timur mengalami inflasi 0,93% secara m-to-m periode April 2025. Periode ini juga bertepatan dengan usai ramadan dan idul fitri.
"Pada April 2025, inflasi dari bulan ke bulan (m-to-m) di Jawa Timur mencapai 0,93% dan inflasi tahun ke tahun (y-on-y) sebesar 1,35%," ujar Kepala BPS Jatim Dr Ir Zulkipli dalam konferensi pers, Jumat (2/5/2025).
Zulkipli menambahkan pada periode April 2025 ini, inflasi terjadi di seluruh kabupaten/kota dengan pengamatan IHK (Indeks harga konsumen) di Jatim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"11 Kabupaten/kota IHK, semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Kediri sebesar 1,33% dan inflasi terendah di Kabupaten Gresik sebesar 0,39%," lanjutnya.
Beberapa komoditas pemicu inflasi di bulan April 2025 ini antara lain tarif listrik yang mengalami inflasi 33,76%. Hal itu dipicu berakhirnya diskon tarif listrik dari pemerintah sejak 28 Februari lalu.
Selanjutnya ada emas perhiasan yang mengalami inflasi sebesar 12,63%. Lalu angkutan udara inflasi 6,46%, dan bawang merah naik sebesar 7,18%.
Kemudian kelapa turut menyumbang inflasi sebesar 24,86%, santan sebagai produk turunannya juga mengalami inflasi 14,38%, tomat inflasi 9,03%, serta sigaret kretek mesin (SKM) yang mendorong inflasi 0,56%.
"Emas perhiasan terus mengalami peningkatan. Begitu juga dengan komoditas kelapa yang mengalami kenaikan hampir di seluruh kota amatan di Jawa Timur," jelas Zulkipli.
Sementara beberapa komoditas seperti cabai rawit, daging ayam ras, telur ayam ras, serta cabai merah menjadi penahan inflasi pada bulan April 2025.
"Keempat komoditas tersebut mampu menahan inflasi Provinsi Jawa Timur dan memberikan andil gabungan sebesar negatif 0,41 persen terhadap inflasi umum," bebernya.
Terakhir, secara nasional pada periode ini, hampir seluruh provinsi mengalami inflasi. Namun Zulkipli menyebut bahwa tingkat inflasi di Jawa Timur masih berada di bawah nasional sebesar 1,17%.
"Pergerakan inflasi antar provinsi terlihat pula di seluruh provinsi, kecuali Papua Pegunungan yang mengalami deflasi. Posisi (inflasi) Jatim di bulan April berada di bawah nasional dengan kondisi 0,93%," pungkasnya.
(dpe/fat)