Banyuwangi Punya PDRB Tertinggi ke-8 di Jatim, BI Siap Genjot Investasi

Banyuwangi Punya PDRB Tertinggi ke-8 di Jatim, BI Siap Genjot Investasi

Eka Rimawati - detikJatim
Jumat, 02 Mei 2025 04:00 WIB
Bupati Banyuwangi bertemu perwakilan BI
Bupati Banyuwangi bertemu perwakilan BI/Foto: Istimewa
Banyuwangi -

Sebagai kabupaten terluas di Jawa Timur dengan luas wilayah mencapai 5.782,50 Km persegi, Kabupaten Banyuwangi dikenal dengan garis pantai yang panjang mencapai 175,8 km. Hal ini yang menjadikan Banyuwangi sebagai daerah dengan sumber daya alam potensial.

Di mana dilengkapi dengan industri olahan ikan kelas dunia, yang layak menjadi tujuan investasi bagi investor dalam dan luar negeri.

Dengan niat meningkatkan potensi investasi ini, Perwakilan kantor Bank Indonesia (BI) Jawa Timur bertemu Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani guna membahas rencana program kerja yang dapat mendukung upaya pemenuhan target peningkatan ekonomi Nasional di angka 8% pada tahun 2029.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada intinya kami ingin mendorong pertumbuhan investasi sebagaimana yang diamanatkan dalam target kerja Pak Prabowo bahwa target pertumbuhan ekonomi di akhir 2029 di angka 8%.
Itu kenapa kita ke sini dalam rangka mencari potensi investasi untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di daerah," terang Asisten Direktur Ekonomi Senior Kantor Perwakilan BI Provinsi Jawa Timur Petrus Endria Effendhi usai bertemu Bupati Banyuwangi di Pendopo Kabupaten, Rabu (30/4/2025).

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Banyuwangi non migas pada 2024 sebesar Rp 108.229,52 Miliar dan menempatkan Banyuwangi pada posisi PDRB tertinggi ke-8 di Jawa Timur. Hal itu pula yang menjadikan Banyuwangi masuk dalam kategori daerah dengan potensi investasi besar.

ADVERTISEMENT

"Kita kita melihat Banyuwangi memiliki potensi untuk menjadi tujuan investasi utama di Jawa Timur. Terlebih Banyuwangi memiliki PDRB Terbesar ke-8 di Jatim, banyak penduduk ke-5 dan wilayah terluas di Jatim," kata Petrus.

Selain itu, yang tak kalah penting berbagai potensi daya tarik alam dan sektor industri yang bertumbuh positif patut menjadi pengungkit.

"Serta Banyuwangi memiliki sumber daya alam, sektor pertanian, pariwisata dan potensi industri karena memiliki laut dengan kedalaman yang berpotensi bagi industri," tambah Petrus.

Kedatangan Petrus bersama tim BI perwakilan kantor Jember tersebut membawa harapan baik bagi Kabupaten Banyuwangi, untuk turut terlibat dalam promosi potensi investasi dalam skala Nasional guna menarik investor-investor dalam dan luar negeri.


Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyebutkan, setidaknya ada 8 proyek Nasional yang membutuhkan intervensi pusat untuk dapat segera diselesaikan diantaranya sejumlah proyek di Wongsorejo, distribusi gerbong PT INKA, rencana pembangunan pelabuhan, proyek PT. PAL yang diharapkan dapat dimediasi untuk ke depan agar tidak menjadi catatan bagi calon-calon investor.

Ipuk menjelaskan, proyek-proyek investasi tersebut rata-rata berada di luar kewenangan pemerintah daerah. Secara garis besar, Kabupaten Banyuwangi terbuka bagi seluruh potensi investasi yang akan masuk, namun ia menyebut kolaborasi kerja berimbang yang sesuai target diharapkan dapat dijalankan.

"Kami sangat senang dan terbuka untuk investasi di Banyuwangi, namun tentunya kami juga butuh dukungan dari pemerintah pusat untuk bisa berkolaborasi produktif sesuai tenggat perencanaan implementasi investasi. Karena kami juga tidak punya cukup tenaga untuk mengelola sumberdaya yang ada, jika ada investor yang bisa dan itu memberi dampak positif bagi Banyuwangi, kenapa tidak?," tegas Ipuk.

Lebih lanjut, Ipuk menyebutkan Banyuwangi juga tengah berfokus pada peluang investasi di sektor pertanian dan pangan.

"Sejalan dengan program pemerintah pusat dan potensi yang kami miliki. Peluang investasi di sektor pangan dan pertanian terbuka lebar di Banyuwangi," pungkas Ipuk.




(hil/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads