Ingin UMKM yang Kamu Rintis Sukses, Datang Aja ke Rumah BUMN BRI Ini

Ingin UMKM yang Kamu Rintis Sukses, Datang Aja ke Rumah BUMN BRI Ini

Amir Baihaqi - detikJatim
Rabu, 30 Apr 2025 22:15 WIB
Rumah BUMN BRI di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Sidoarjo
Rumah BUMN BRI di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Sidoarjo (Foto: Amir Baihaqi/detikJatim)
Sidoarjo -
Rumah BUMN BRI di Jalan Jaksa Agung Suprapto, SidoarjoProduk UMKM yang sudah ekspor di Rumah BUMN BRI di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Sidoarjo (Foto: Amir Baihaqi/detikJatim)

Memulai bisnis dan berjalan sukses adalah tujuan setiap pelaku usaha. Namun impian tersebut kadang bertolak belakang, sebab banyak di antaranya tak berkembang bahkan berujung gagal. Dari sini Rumah BUMN yang diinisiasi pemerintah kemudian hadir.

Sesuai namanya, Rumah BUMN ini dihadirkan dari perusahaan pelat merah yang kemudian menjadi empunya. Salah satunya Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang berada di Sidoarjo. Sama, tujuannya ingin meningkatkan kelas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia.

Rumah BUMN yang diempu BRI awalnya berlokasi di Desa Kludan, Tanggulangin. Namun kemudian pindah di Jalan Jaksa Agung Suprapto Nomor 5, Sidokumpul, Kota Sidoarjo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di Sidoarjo mulai awal 2018, kebetulan sampai 2019 ada di Kludan, Tanggulangin. Kemudian pindah ke Jalan Jaksa Agung sampai sekarang," kata koordinator Rumah BUMN BRI Sidoarjo, Wahyu Andini kepada detikJatim, Rabu (30/4/2025).

"Kalau dulu (rumah) masih sewa. Kalau sekarang milik BRI. Rumah dinas disulap Rumah BUMN," imbuh perempuan 32 tahun itu.

ADVERTISEMENT

Selama berdiri, Rumah BUMN mempunyai visi dan misi untuk pengembangan UMKM. Pengembangan dilakukan mulai dari branding (merek), packaging (kemasan produk), perizinan dan mempromosikan melalui media sosial.

"Kebetulan setelah pandemi Corona semua pedagang telah beralih ke online. Dan kita sudah kerjasama dengan TikTok, Shopee, Lazada juga," terang Dini.

Bagi pelaku UMKM yang ingin bergabung atau join di Rumah BUMN BRI, syaratnya cukup mudah. Cukup punya usaha dan membuka rekening BRI. Meski belum mempunyai usaha juga sebenarnya. Asalkan sudah punya rencana.

Menurut Dini, selama ini Rumah BUMN BRI yang telah bergabung sekitar 1.000 lebih. Namun yang aktif hanya sekitar 500-an. Merek yang aktif biasanya masih kerap datang mengikuti pelatihan, mengemukakan kendala-kendala yang dihadapi selama berbisnis.

Rumah BUMN BRI di Jalan Jaksa Agung Suprapto, SidoarjoRumah BUMN BRI di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Sidoarjo selalu terbuka untuk para pelaku UMKM (Foto: Amir Baihaqi/detikJatim)

"Alhamdulilahnya setelah bergabung di Rumah BUMN ada perkembangannya. Mulai dari packaging-nya, perizinannya, ketika datang ke sini mereka juga gak hanya pelatihan tapi membangun relasi," terang Dini.

Tapi jangan khawatir, meski sudah datang ke Rumah BUMN dan usaha belum berkembang, Rumah BUMN tetap akan melakukan pendampingan sampai benar-benar pelaku UMKM berkembang.

Jika menemukan hal ini, rumah BUMN akan mengajak UMKM terkait untuk dengan pihak ketiga untuk mengatasi permasalahannya. Dari situ UMKM akan dibimbing oleh pihak ketiga yang telah bekerjasama dengan Rumah BUMN.

Sedangkan untuk permasalahan soal pemasaran, Rumah BUMN BRI biasanya akan mencarikan solusi dengan menggelar seminar. Di acara ini, berbagai narasumber ahli pemasaran akan dihadirkan untuk menjelaskan kiat-kiatnya.

Selama beroperasi ini, setidaknya Rumah BUMN BRI di Sidoarjo telah berhasil mengangkat 5 UMKM naik kelas ekspor produknya. Salah santu UMKM produk Kripik brownies bahkan sempat mendapat kerjasama dengan sejumlah negara.

Rumah BUMN BRI di Jalan Jaksa Agung Suprapto, SidoarjoBerbagai produk hasil pendampingan UMKM dipajang di Rumah BRI di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Sidoarjo (Foto: Amir Baihaqi/detikJatim)

"Jadi UMKM kalau ada kabar (baik) apapun pasti konfirmasi ke sini. Karena merasa datangnya dari sini," ucap Dini.

Mengangkat UMKM untuk naik kelas hingga ekspor memang bukan pekerjaan mudah. Setidaknya harus bisa melewati kurasi dari BRI atau dinas terkait.

"Kalau dari dinas awal itu dilihat dari kemasan produk. Setelah itu dari perizinan. Jadi ada beberapa negara itu mewajibkan BPOM dan halal. Ada hanya beberapa negara itu hanya halal saja," jelasnya.

"Kalau dari BRI kurasi dari Jakarta yang pertama kali dilihat itu kemasannya. Kalau sudah oke baru lolos ke perizinan. Hampir sama sebenarnya kurasinya," imbuh Dini.

Rumah BUMN sendiri kini tengah bergerak dan mengincar para pelaku UMKM dari generasi Z. Sebab pelaku usaha juga harus ada regenerasi yang harus dilanjutkan oleh anak-anak muda.

"Sebab kalau sekarang mayoritas yang sudah bergabung dari gen X, baby boomers dan milenial. Kita kepinginnya dari gen Z. Itu yang lagi kita bergerak. Bulan ini kita mau masuk ke kampus-kampus. Kemarin kita sudah masuk Umsida (Universitas Muhammadiyah Sidoarjo) untuk menjaring,' tandasnya.




(abq/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads