Wagub Emil Sebut Kenaikan Harga Kedelai Imbas Perang Dagang AS-China

Wagub Emil Sebut Kenaikan Harga Kedelai Imbas Perang Dagang AS-China

Faiq Azmi - detikJatim
Selasa, 29 Apr 2025 23:30 WIB
Wagub Jatim Emil Dardak.
Wagub Jatim Emil Dardak. (Foto: Faiq Azmi/detikJatim)
Surabaya -

Harga kacang kedelai lokal maupun impor di Jawa Timur sejak Maret 2025 terus meningkat. Dari catatan Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Pemprov Jatim, harga kedelai di kisaran Rp 12.500/kg untuk kacang kedelai impor dan 13.500/kg untuk kedelai lokal.

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengatakan harga kedelai ini naik karena ada dinamika di pasar global. Salah satunya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China yang berdampak pada Indonesia.

Menurutnya saat ini AS adalah negara penghasil terbesar untuk kedelai. Bahkan, selama ini, negeri Paman Sam itu menjadi negara dengan impor terbesar di sektor kedelai walau setiap tahun angkanya selalu mengalami penurunan. Di posisi kedua baru Kanada, dan diikuti Argentina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kedelai utama kita untuk tempe itu biasanya diambil dari Amerika. Brasil memang punya kedelai, tetapi kurang cocok untuk dipakai tempe. Kalau kedelai lokal kita lebih cocok untuk dibuat tahu. Jadi, untuk buat tempe, pasti menggunakan kedelai impor dari Amerika," kata Emil di Surabaya, Selasa (29/4/2025).

Mantan Bupati Trenggalek ini mengungkap dengan adanya perang tarif itu harga kedelai dari Amerika naik. Emil menyebut harga kacang kedelai sebelumnya di distributor di angka Rp 10.500/kg.

ADVERTISEMENT

"Sekarang, saya mendapat informasi bahwa di distributor D1, harganya bisa di angka Rp 9.500 per kilogram. Inilah yang sedang dilakukan oleh Disperindag (Dinas Perindustrian dan Perdagangan) Jatim, agar pengrajin tahu dan tempe ini bisa mengakses langsung ke D1 tadi," terangnya.

Produsen D1 adalah produsen yang berada di tahap awal dalam rantai pasok. Yaitu produsen yang langsung memanen dan menjual kedelai segar dari lahan mereka sebelum kedelai diproses atau diedarkan lebih lanjut. Dalam hal ini adalah petani kedelai.

"Kita akan terus berupaya untuk mengatasi harga kedelai di Jawa Timur," tandasnya.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads