Cerita UMKM Surabaya Pantang Menyerah Bangkitkan Usaha Berkat Marketplace

Cerita UMKM Surabaya Pantang Menyerah Bangkitkan Usaha Berkat Marketplace

Esti Widiyana - detikJatim
Senin, 28 Apr 2025 21:05 WIB
Perusahaan pembuat kasur di Surabaya yang sempat mati suri saat COVID-19 kini bangkit dengan omzet miliaran karena marketplace.
Perusahaan pembuat kasur di Surabaya yang sempat mati suri saat COVID-19 kini bangkit dengan omzet miliaran karena marketplace. (Foto: Istimewa)
Surabaya -

UMKM produksi kasur asal Surabaya berhasil bangkit usai mengalami mati suri. Bisnis ini mulai berkembang hingga mencapai omzet miliaran rupiah berkat promosi yang dilakukan di marketplace.

Usaha mikro yang memproduksi kasur springbed hingga kursi lipat itu sudah ada sejak 1990 dan masih menjadi home industri. Kemudian sempat anjlok pada 2008 hingga mengalami mati suri.

Namun 3 bersaudara, yakni Stephanie Maria Angeline, Antonius Bernard, dan Vincentius Leonardo menghidupkan kembali usaha sang ayah pada 2016. Berbekal ilmu dari sang ayah, usaha kasur dengan salah satu merk Trendy itu mulai terasa perkembangannya pada 2018.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada tahun 2018, Vincentius Leonardo sebagai Project Director mengurus legalitas usaha keluarga itu menjadi PT Gerongan Surajaya dan menjadi usaha menengah. Kantornya sendiri berada di Surabaya dan tempat produksi ada di Pasuruan.

Tahun 2018-2019, usahanya semakin berkembang sampai ekspor ke Asia dan Australia. Namun usaha kasur itu turut terdampak badai COVID-19 pada awal Pandemi tahun 2020 lalu hingga bangkit lagi pada akhir tahun yang sama.

ADVERTISEMENT

"COVID-19 2020 kacau 7 bulan, nggak ada orderan. Untungnya Tuhan kasih jalan, akhir tahun dapat proyek COVID banyak sekali, seminggu minta 2 ribu unit (bed) dari RS COVID Kodam, Batam, Palu, kapal apung, dari instansi luar negeri. Akhirnya rugi 7 bulan itu hampir tertutup dan investasi beli mesin vacuum," kata Leo sapaan akrabnya kepada wartawan di gudang produksi di Pasuruan, Senin (28/4/2025).

Setelah mengalami jatuh bangun pada 2020, tiga bersaudara ini mulai fokus mengembangkan usaha lewat marketplace Shopee pada 2021. Ternyata usahanya berkembang pesat dari lokapasar hingga meraup omzet miliaran rupiah saat ini.

"Ada mukjizat, 2021 mulai fokus jual di Shopee. Awal buka Maret Rp 1-2 juta (omzet), lalu naik November Rp 60 juta, Desember Rp 80 juta, sampai miliaran sebulan (2025). Tiap tahun naik 2 kali lipat," jelasnya.

Anak bungsu dari 3 bersaudara itu mengatakan produksi barang terus meningkat secara bertahap. Pada awal membuka usaha kembali, sehari bisa menjual 20 bed, kini perusahaannya mampu memproduksi 3.000 bed dalam sebulan.

"Barang 3.000 resi per bulan, sehari-hari minimmal 100 resi," katanya.

Usaha menengah ini kini memiliki 70 karyawan dan berkembang sampai memproduksi 800 varian kasur. Meski memiliki beberapa toko offline di Surabaya, namun kini prioritas penjualan ada di online yang didominasi pasar lokal dan sebagian ekspor.

"Pakai host live streamer ada 15. Target ke depan di Jatim udah lumayan, tahun ini atau tahun depan ke Jakarta, Jawa Barat penginnya," kata Antonius Bernard anak kedua sebagai Managing Director.

Antonius mengatakan, kesulitan mereka menghidupkan usaha orang tuanya kini sudah terbayar. Sebelumnya mereka sempat menggadaikan sertifikat rumah keluarga di kawasan elite Surabaya Timur agar bisa melanjutkan usaha pada 2019 lalu. Kini semua utang berhasil ditebus.

"Paling susahnya 2019-2020 kumpulin sales-sales, saya bilang ini nyawa terakhir, rumah saya masukin bank, kalau ini enggak berhasil 1-2 tahun tutup, rumah hilang, karyawan PHK," katanya.




(dpe/iwd)


Hide Ads