Sejak pertama kali diluncurkan Bank Rakyat Indonesia (BRI) pada tahun 2018, BRIncubator telah banyak membantu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Program ini kemudian menjelma jadi salah satu program unggulan bank pelat merah itu.
Banyak dari pelaku UMKM alumni BRIncubator kemudian sukses menjalankan usahanya dirintis. Salah satunya yakni klaster Fashion Griya Kreatif Private di Desa Wage, Kecamatan Taman, Sidoarjo yang dibesut Windayati yang juga menjadi koordinator dan pendampin UMKM.
Perempuan 49 tahun itu menuturkan sebelum merintis klaster fashion, ia telah aktif di Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Wage sejak tahun 2019. Dari situ, ia kemudian mendapat arahan dari BRI untuk membentuk klaster fashion.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena di sini UMKM kan macam-macam ada makanan, minuman, fashion kemudian ada craft. Kemudian sama BRI kita diberi arahan gimana jika setiap jenis dibentuk kelompok usaha sendiri atau klaster," kata Winda kepada detikJatim.
"Kebetulan usaha fashion saya lihat banyak di Desa Wage ini," imbuhnya.
Winda menjelaskan, pembentukan klaster fashion juga akan mempermudah apa saja yang akan menjadi kebutuhan UMKM. Tak hanya bantuan alat yang akan diberikan tetapi juga terkait pemasarannya dan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan.
"Dari BRI mendapat bantuan alat jahit, kemudian program klaster ini kita ingin berlanjut kita tetap satu koordinasi supaya alat alat ini berguna untuk anggota yang merintis dan belajar menjahit. Supaya kita bikin program pelatihan menjahit atau fashion," jelasnya.
"Banyak sekali support dari BRI mulai dari permodalan dan peningkatan kualitas produk melalui pelatihan. Kalau online bisa dimasukan bisa dimasukkan melalui platform online pemasaran BRI Localoka, kalau offline melalui pameran," sambungnya.
Selain mendapat bantuan dan pendampingan dari BRI, klaster fashion Griya Kreatif juga mendapat pendampingan dari Universitas Ciputra (UC). Pendampingan yang diberikan meliputi pengenalan motif dan trend batik, teknis batik dan pewarnaan, produksi batik, hingga digital marketing.
"Juga pernah dapat pendampingan program Pertamina Foundation (PF) Preneur yang didampingi dosen Universita Ciputra Dr David Sukardi Kodrat MM, CPM (Asia), CRME dan Dr Eric Harianto S.T., M.M., CIPA, CMC., C.C.D.,. Pendampingannya digelar tanggal 12 sampai 14 Februari lalu," ujar Winda.
Selama menjadi pendamping UMKM, Winda mengaku fokus pada pemberdayaan perempuan, khususnya ibu-ibu. Hingga kini, klaster fashion Griya Kreatif telah menaungi 8 UMKM seperti batik, seragam sekolah, tas, aksesoris dan 3 usaha jahit.
"Jadi memang yang banyak punya usaha itu ibu-ibu jadi kita fasilitasi ketika ada pameran kita ajak mereka, kalau ada pelatihan ya kita ajak juga," ujar Winda.
"Ibu-ibu ini kan sering berkumpul komunikasi gimana kita bisa maju dan produktif. Bahkan kita saling bantu ketika ada pesanan banyak kita kerjakan bareng-bareng," imbuhnya.
Meski demikian, menjadi pendamping bukannya tampa tantangan. Salah satu kendala yang diungkapkan Winda yakni sulitnya mengajak ibu-ibu untuk pelatihan. Padahal dengan pelatihan itu penting untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan.
"Saya ngajak itu agak susah karena dianggap menghabiskan waktu. Jadi hanya orang orang yang sudah terjun UMKM, itu semangat," tutur ibu 3 anak itu.
Selain itu, mental yang tangguh juga dibutuhkan saat sudah terjun menekuni UMKM. Sebab tak sedikit saat produknya tak laku kemudian menyerah dan berhenti. Kendala-kendala itu lah yang kemudian coba terus diedukasi Winda kepada pelaku UMKM.
"UMKM harus tangguh harus tahan banting. Jadi jangan ketika mulai usaha terus barangnya gak laku itu sudah down. Itu yang harus kita edukasi. Jadi jangan pernah menyerah kalau usaha kita belum berhasil, tetap cari relasi Karena dari networking itu yang mempengaruhi usaha kita," tandas Winda.
Terpisah, Mantri BRI Unit Bangah Waru, Dyah Fitri Kusumaningrum mengatakan BRIncubator merupakan bagian dari komitmen BRI dalam memberdayakan UMKM. Salah satunya klaster fashion Griya Kreatif Private yang dikoordinir Windayati.
"Iya, betul. Bu Winda memang koordinator dan pendamping klaster fashion dan konveksi. Anggotanya Kebanyakan anggota klaster memang nasabah BRI pinjaman dan tabungan," kata Dyah.
(abq/iwd)