Wamenkop RI, Ferry Juliantono mengungkap progress rencana pemerintah membuat 80 ribu Koperasi Desa Merah Putih. Pada Juni 2025 nanti progress pembangunan akan mulai dilakukan.
"Juni nanti Insya Allah akan kami selesaikan proses pendirian Kopdes Merah Putih. Kemudian nanti Juli akan dilaunching. Untuk aktivitas kegiatan koperasinya setelah Juli, nanti seluruh Indonesia kurang lebih ada 80 ribu kopdes," ujar Ferry di Surabaya, Jumat (11/4/2025).
Khusus untuk Jawa Timur, Ferry menyebutkan akan ada ribuan Kopdes Merah Putih yang bakal dibangun atau dikolaborasikan dengan koperasi desa yang sudah ada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau di Jatim kami prioritaskan di desa-desa yang belum memiliki koperasi. Apalagi jumlah desa di Jatim banyak sekali, lebih dari 7 ribu," katanya.
Ferry menyebutkan bahwa koperasi desa adalah program prioritas Presiden Prabowo Subianto dengan tujuan meningkatkan perekonomian di desa.
"Dengan adanya distribusi aset dan kerja-kerja produktif di desa, diharapkan pertumbuhan ekonomi di tingkat desa akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi nasional," jelasnya.
"Kemenkop mendukung penuh upaya ini dan berkomitmen untuk menjadikan koperasi sebagai badan usaha yang kompetitif dan berdaya saing. Dengan kerja sama yang baik, diharapkan Koperasi-Koperasi Desa Merah Putih yang diprakarsai oleh Presiden dapat segera terwujud di seluruh Indonesia," tambahnya.
Waketum Gerindra ini menambahkan adanya koperasi desa diharapkan bisa memberi kesejahteraan bagi masyarakat desa. Apalagi koperasi desa akan menjadi milik masyarakat desa, bukan segelintir orang.
"Koperasi desa itu bentik cita-cita dan pikirannya presiden. Jadi itu memastikan keberpihakan keadilan, jangan sampai sumber daya hanya dimiliki segelintir kelompok," jelasnya.
Sementara itu, Kadiskop UKM Jatim Endy Alim Abdi Nusa menyebutkan bahwa Kopdes Merah Putih nantinya akan mengikuti kearifan lokal masing-masing daerah di Jatim.
"Jadi kalau di perkotaan, koperasi itu nanti bentuknya bisa menjual jasa, bukan barang. Kalau di desa masih banyak produksi-produksi dari petani atau nelayan," jelasnya.
"Selain jasa, nantinya kopdes merah putih di perkotaan Jatim bisa menjadi agregator UMKM misal di kelurahan itu punya usaha batik itu bisa dikolaborasikan," tambahnya.
Endy mengatakan jika di sebuah desa Jatim tidak terdapat koperasi, maka akan dibuatkan Kopdes Merah Putih. Tapi jika ada koperasi, maka bisa dikolaborasikan dengan Kopdes Merah Putih.
"Tentu tidak semua desa, karena desa di Jatim ini ada hampir 7 ribu lebih. Yang pasti saat ini yang ideal apabila ada entitas koperasi jalan di desa, ya kita dorong jadi Kopdes Merah Putih. Ya kalau nggak ada koperasi, akan dibentuk baru," jelasnya.
"Kami tegaskan juga Kopdes Merah Putih ini akan melibatkan pemerintah desa, karena kepala desa itu ex officio pengawas Kopdes Merah Putih. Jadi bukan koperasi ini milik pemerintah desa, tapi milik warga desa," tandas Endy.
(dpe/iwd)