Sukarno (61), pemilik usaha cuci mobil Chandra dan Intan di Medaeng, Sidoarjo mengakui kerap mengajukan pinjaman KUR BRI saat butuh modal. Salah satu alasannya karena bunganya yang rendah dibanding pinjaman bank lainnya.
"Awal-awal pinjam BRI karena tanah ini dulu harus nguruk, ada di bawah 1 setengah meter dari jalan kita uruk dulu. Pinjam Rp 50 BRI Dharmawangsa angsurannya Rp 2 jutaan lebih," kata Karno kepada detikJatim.
Kalau nambah (pinjaman) itu setelah dari Darmawangsa itu setelah pindah ke Waru buat renovasi dan beli alat (cuci mobil)," imbuh bapak 2 anak itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Karno, sebenarnya selama membuka usaha, dirinya tak hanya meminjam di BRI saja, namun juga di bank lain. Ia kadang membandingkan bunga pinjaman yang harus dibayar. Hasilnya, BRI memang paling rendah bunganya.
"Kita sebenarnya tidak hanya BRI saja, di bank lain juga ada tapi saya rasa masih lebih ringan BRI daripada bank lain. Makanya saya tetap ambil KUR di BRI," terang Karno.
Ia lantas menceritakan sejak 2007 awal mendirikan usaha cuci mobil sudah pinjam Rp 50 juta. Dari pinjaman itu lah kemudian usahanya berkembang dan bertahan hingga kini. Ia pun selalu mengajukan lagi pinjaman setiap ada kebutuhan membeli alat cuci.
Karno menjelaskan, alat cuci mobil memang harus selalu diupgrade. Itu kenapa, ia kerap membeli alat-alat cuci agar selalu ada cadangan ketika ada yang rusak.
"Pokoknya setiap butuh modal buat beli alat cuci baru saya selalu langsung ajukan ke BRI," ujar Karno.
"Tapi saya biasanya beli alat cuci mobil itu selalu yang di bawah Rp 5 juta. Ya paling Rp 1 juta- Rp 3 juta. Kalau mahal di atas Rp 5 juta itu gak ada uangnya," imbuh Karno.
Karno juga mengaku sempat diberi tugas dari BRI Unit Bungurasih untuk mengkoordinir sesama pemilik usaha tempat cuci mobil. Tujuannya para pelaku usah itu nantinya akan dijadikan klaster bisnis UMKM tempat cuci mobil.
"Saya diminta ngumpulin sekitar 8 tempat cuci mobil, datanya terus saya himpun dan saya serahkan ke BRI Unit Bungurasih. Katanya untuk UMKM gitu," beber Karno.
"Kalau saya sih nanti bantuannya gak usah duit, tapi kalau bisa bantuan alat-alat yang kita perlukan untuk cuci mobil sehari," sambungnya.
Senada, Mantri BRI Unit Bunguraasih, Deddy membenarkan pengakuan yang disampaikan Karno. Ia menyebut tugas yang dilakukan Karno merupakan permintaannya.
"Benar saya yang minta 8 aja dulu pelaku usaha cuci mobil untuk dijadikan klaster UMKM. Karena di Jalan Letjen Sutoyo itu kan banyak ya," ujaR Deddy.
"Ya datanya sudah diproses nantinya para pelaku akan mendapat bantuan semacam program TJSL BRI yang berupa alat-alat yang mereka butuhkan," tandas Deddy.
(abq/iwd)