Pasar hewan di Bojonegoro tetap buka di tengah mewabahnya penyakit mulut dan kuku (PMK). Namun, para pedagang mengeluh sepi.
Pantauan detikJatim di pasar hewan milik Pemkab Bojonegoro yang terletak di Jalan Raya Gampeng Balen siang ini, pengunjung tampak sepi. Begitu pula dengan penjual yang membawa sapi.
Sementara itu, kendaraan pengangkut sapi yang hendak masuk ke dalam pasar, telah disemprot oleh petugas dengan disinfektan. Di sini, ada sekitar 100 ekor sapi dari berbagai ukuran dan jenis, tampak dikerumuni pedagang maupun pembeli.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 280 Sapi di Bojonegoro Terserang Wabah PMK |
![]() |
Rusman (56), salah satu pedagang sapi menuturkan, pasar sapi ini mulai sepi dalam dua pekan terakhir karena banyak sapi yang sakit akibat wabah PMK.
"Sepi wonten nek pun 2 minggu, tapi paling sepi nek nurut Kulo nggih sakniki, kathah sing mati, niku lho penyakit ngiler terus gering sapine (Sudah sepi selama 2 minggu, tapi menurut saya paling sepi ya sekarang, banyak yang mati, ini lo penyakit ngiler terus sakit sapinya)," tutur Rusman, Kamis (16/1/2025).
Kekhawatiran masyarakat yang cukup tinggi terkait wabah PMK di Bojonegoro belum membuat Dinas Peternakan Pemkab Bojonegoro menutup sementara pasar hewan yang tersebar di beberapa kecamatan.
"Masih dalam kajian untuk penutupannya," tutur Kabid Kesehatan Hewan dan PPHNAK, Lutfi Nurrahman, kepada detikJatim.
(irb/hil)