Pemerintah akan menggelontorkan pendanaan sebesar Rp 70 miliar untuk Koperasi Unit Desa (KUD). Pendanaan ini upaya untuk pemenuhan kebutuhan pupuk bagi petani.
Ketua Umum Pusat Koperasi Primer Tebu Rakyat (PKPTR) Kabupaten Malang KH Hamim Kholili menyambut positif rencana program pemerintah berkaitan dengan pupuk tebu itu.
"Kami sambut sangat baik. Artinya program pemerintah pusat ada perhatian dari Pak Prabowo. Dengan tujuan koperasi dibina ini sangat penting sekali. Khususnya pertebuan," ujar KH Hamim Kholili kepada wartawan, Senin (13/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Hamim dukungan dari pemerintah akan menjawab kebutuhan petani soal ketersediaan pupuk. Subsidi yang diberikan sebesar Rp 70 miliar akan menjadi modal dari KUD dalam memenuhi stok pupuk.
"Karena pupuk tebu ini non subsidi. Pupuk kami ambil dimodali Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB). Dan pemerintah sudah tahu, petani tebu tidak menggunakan pupuk subsidi, tapi ZA," ujar pria akrab disapa Gus Hamim ini.
Dengan adanya permodalan kepada koperasi primer ini, lanjut Gus Hamim, petani akan bisa melakukan pemupukan secara tepat waktu. Sehingga akan berdampak kepada hasil panen tebu.
"Kalau kami (petani tebu) kebutuhan pupuk petani di koperasi primer ini kan luar biasa banyak. Dengan bantuan LPDB akan lebih lancar nanti. Pemupukan bisa lebih tepat waktu dan bisa mendorong percepatan swasembada pangan," sambungnya.
Sebelumnya, Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB)-KUMKM Supomo menambahkan, Kemenkop melalui LPDB-KUMKM menyiapkan dana untuk revitalisasi KUD ini lebih dari Rp70 miliar untuk ketahanan pangan gula melalui koperasi tebu rakyat yang ada di bawah pembinaan PG Krebet Malang.
Revitalisasi ini dilakukan secara simultan, meliputi pembenahan kelembagaan dan peningkatan usaha, dengan dukungan dari LPDB-KUMKM.
"Program revitalisasi ini difokuskan pada peningkatan bisnis KUD di sektor ketahanan pangan, khususnya gula dan tebu, serta penyaluran pupuk," ungkapnya.
Pemerintah telah menyiapkan peraturan Pemerintah untuk mendukung penyaluran pupuk ini. Nilai bantuan revitalisasi untuk masing-masing KUD akan bervariasi tergantung pada kebutuhan dan kapasitas serapan.
"Kita mulai dari hulu ke hilir, program kementerian sesuai dengan program Pemerintah," kata Supomo.
KUD akan berperan sebagai distributor pupuk, bekerja sama dengan Pupuk Indonesia, untuk kemudian digunakan dalam pemupukan tebu.
(dpe/iwd)