Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meminta Satgas Pangan untuk bekerja maksimal. Di antaranya menindak oknum pedagang maupun produsen pupuk palsu di Jatim.
"Kepala Satgas Pangan dari Mabes Polri, yang pupuk palsu ditersangkakan cepat ya," kata Amran saat berpidato dalam Rapat Koordinasi Percepatan Luas Tambah Tanam Padi Provinsi Jatim di Gedung Balai Prajurit Kodam V Brawijaya, Selasa (7/1/2025).
Amran menyatakan temuan tersebut dinilai masih banyak di Jatim. Maka dari itu, ia meminta untuk segera menindak para pembuat hingga distributor pupuk palsu se-Jatim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu (pupuk palsu) kan banyak ya di Jatim," imbuhnya.
Tak hanya itu, Andi mengaku juga telah bersurat kepada Jaksa Agung S.T Burhanudin supaya memaksimalkan pengawasan pupuk hingga alat pertanian.
"Untuk Kajati (Jatim), kami sudah bicara dengan pak Jaksa Agung," katanya.
Andi menyatakan telah berkomunikasi terkait pengawasan itu dan sudah bersurat.
"Kami sudah kirim surat pengawasan (ke Jaksa Agung)," ujarnya.
Andi menegaskan pengawasan bukan hanya terhadap pupuk palsu saja melainkan juga alat penunjang pertanian seperti traktor hingga benih pertanian.
"Pupuk, benih, traktor, dan seterusnya," tuturnya.
Andi mengatakan komitmen pemberantasan oknum pupuk palsu ini merupakan bentuk cinta Presiden RI Prabowo Subianto kepada masyarakat dan para petani di Indonesia, termasuk di Jatim. Menurutnya Prabowo juga telah memangkas birokrasi yang ada untuk petani dan masyarakat umum.
"Begitu cintanya Pak Presiden pada petani dan masyarakat Indonesia. Birokrasinya dipangkas 147 regulasi yang mengikat, di antaranya 12 menteri harus setuju baru pupuk bergerak, sudah 2 kebijakan dikeluarkan," tutupnya.
(dpe/iwd)