Mentan Amran Targetkan Kenaikan Jutaan Ton Beras dan Gabah di Jatim

Mentan Amran Targetkan Kenaikan Jutaan Ton Beras dan Gabah di Jatim

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Selasa, 07 Jan 2025 19:30 WIB
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat konferensi pers di Gedung Balai Prajurit Kodam V Brawijaya.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat konferensi pers di Gedung Balai Prajurit Kodam V Brawijaya. (Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)
Surabaya -

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menghadiri Rapat Koordinasi Percepatan Luas Tambah Tanam Padi Provinsi Jatim di Surabaya. Dia menyatakan potensi swasembada di Jatim sangat besar, namun dia tetap meminta sejumlah irigasi diperbaiki hingga petani di Jatim tidak dirugikan.

"Kami berterima kasih pada Pak Pangdam V Brawijaya, Pak Kadis, para Bupati, Kepala Dinas, para Dandim, Dandrem, dan Dandim. Potensi Jatim sangat besar, Insyaallah target kita kenaikan beras khusus Jatim kita target 2 juta ton atau gabah 4 juta ton kenaikannya," kata Andi di Gedung Balai Prajurit Kodam V Brawijaya Surabaya, Selasa (7/1/2025).

Andi menyatakan target kenaikan ini adalah yang tertinggi sepanjang sejarah. Dia memastikan dukungan pemerintah salah satunya dengan perbaikan seluruh saluran irigasi di total lahan seluas 300 ribu hektar baik secara primer, sekunder, maupun tersier.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anggarannya sudah disetujui oleh Bapak Presiden. Total seluruh Indonesia Rp 12 triliun. Bapak Presiden memberikan kebijakan luar biasa yang pro pertanian, pro petani, menyayangi petani, memberikan pupuk 2 kali lipat. Sekarang tidak ada masalah," ujarnya.

"Irigasi diperbaiki, nilainya Rp 12 triliun seluruh Indonesia. Diturunkan biaya irigasi tersier, primer, sekunder. Kemudian alat musim pertanian, benih unggul diberikan," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Selain menargetkan peningkatan jumlah panen beras dan gabah, Andi menyatakan bahwa pemerintah ingin harga jual gabah juga normal dan tidak sampai merugikan para petani. Bahkan, seluruh beras dan gabah harus bisa diserap oleh Bulog setempat.

"Dan terakhir adalah harga, harga jual gabah dari Rp 6 ribu menjadi Rp 6.500. Jagung Rp 5 ribu menjadi Rp 5.500. Dan beliau (Presiden Prabowo) mengatakan tidak boleh petani dirugikan. Gabah, beras, petani harus diserap, wajib oleh Bulog," tuturnya.

Andi mengaku kurang beristirahat demi bisa maksimal melaksanakan tugas Presiden Prabowo Subianto. Dia pun mengapresiasi Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin dan jajarannya yang dinilai bisa mencapai target yang ditentukan presiden dalam waktu singkat bersama sejumlah pihak terkait.

"Pagi siang subuh kami jalan demi swasembada pangan. Kurang tidur saya. Mari kita gandengan tangan bangun Jatim, 296 ribu hektar harus diperbaiki, aku minta ke swakelola supaya totalitas," ujarnya.

"Dandim bekerja sama dengan kepala dinas terkait. Karena Presiden memerintahkan kepada kita semua, ini gagasan presiden, bukan menteri, secepat-cepatnya swasembada. Kami diberi waktu 3 tahun. Tapi, pak Pangdam sudah siap 1 tahun," katanya.

Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin mengungkapkan 6 ribu lebih unit pompa air telah diberikan demi mendukung irigasi di Jatim. Ia berharap ada dukungan lebih mengingat Provinsi Jatim menempati ranking tertinggi, bisa jadi nomor 1 se-Indonesia dalam hal potensi dan hasil swasembada pangan.

"Kita pertahankan, terutama pada bapak ibu bupati. Ini tanggung jawab bersama, ini program Asta Cita poin kedua. Kita mantapkan sistem pertahanan pangan negara dan mendorong kemandirian bangsa. Ini ada dalam misi yang menjadi prioritas beliau (Presiden) melalui swasembada pangan," ujarnya.

"Tentu akan ada kebijakan dari Pak Presiden atau Kabinet Merah Putih untuk menggelontorkan anggaran dan bisa dipertanggungjawabkan bersama dan selalu bersinergi. Target dari Kementan tidak main-main, Jatim harus menjadi nomor 1, mari kita dukung," ujar Jenderal TNI bintang 2 di pundaknya itu.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads