Menteri Rosan Sebut Jatim Tempati 3 Besar Investasi dengan Nilai Rp 111,4 T

Menteri Rosan Sebut Jatim Tempati 3 Besar Investasi dengan Nilai Rp 111,4 T

Esti Widiyana - detikJatim
Jumat, 13 Des 2024 18:59 WIB
Menteri Investasi dan Hirilisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani
Menteri Investasi dan Hirilisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Menteri Investasi dan Hirilisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menyebut Jawa Timur menduduki posisi 3 besar terkait dengan investasi. Di mana investasi Jatim lebih dari Rp 100 triliun.

"Kami sangat bahagia, Jawa Timur juga memang realisasi investasinya itu Rp 111,4 triliun dan itu menempati posisi 3 besar dari seluruh realisasi investasi yang masuk ke Indonesia," kata Rosan saat ditemui detikJatim usai meresmikan pabrik SKT Sampoerna di PT HM Sampoerna, Jumat (13/12/2024).

Menurutnya, besarnya investasi di Jatim berkat banyak pihak. Termasuk Pemprov Jatim, Pemda dan Pemkot Kabupaten/Kota, hingga peran pabrik rokok seperti Sampoerna yang memberikan kontribusi signifikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rosan menyebut, Sampoerna mampu menciptakan lapangan pekerjaan kepada banyak orang. Bahkan produk rokoknya juga diekspor ke 30 lebih negara.

Baginya, salah satu penggerak ekonomi Indonesia adalah ekspor yang saat ini kontribusimya belum maksimal. Namun Sampoerna memeberikan pertumbuhan ekonomi, tidak hanya di Jawa Timur dan Jawa Tengah, tapi juga di seluruh Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Investasi yang dilakukan di kedua fasilitas itu jumlahnya Rp 630 miliar itu jumlah yang sangat besar. Penyerapan tenaga kerja luar biasa. Ada yang perlu lokasi di Rungkut Industri Raya juga selesai, penyerapan 7.768 tenaga kerja dengan dengan investasi Rp 522 miliar," jelasnya.

"Investasi total yang sudah digelontorkan dari tahun 2005 sampai saat ini nilainya sudah lebih mencapai di atas Rp 100 triliun. Padahal kita tahu Sampoerna sudah ada lebih dari 111 tahun lalu," tambahnya.

Ia juga menyampaikan tugas Presiden Prabowo Subianto untuk mengundang masuk investasi ke Indonesia. Baik dalam maupun luar negeri.

"Tapi yang paling penting adalah nomor 1 menjaga investasi yang sudah ada di indonesia, investasi sangat besar menciptakan lapangan pekerjaan. Karena investasi adalah komitmen jangka panjang yang harus kita jaga bersama-sama," pungkasnya.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads