Pecel lele Lamongan telah dikenal di berbagai daerah di Indonesia. Salah satu yang khas dari warung pecel lele adalah spanduknya. Di Lamongan, ternyata ada satu desa tempat spanduk-spanduk pecel lele itu dibuat.
Namanya Desa Bulutengger yang berada di Kecamatan Sekaran, Lamongan. Desa ini sudah cukup dikenal luas sebagai desa pusat kerajinan letter atau spanduk tulis, terutama spanduk warung pecel lele.
Kepala Desa Bulutengger, Sumadi membenarkan bahwa mayoritas warganya memang berprofesi sebagai perajin letter spanduk tulis yang biasa digunakan di warung-warung pecel lele Lamongan yang tersebar di berbagai daerah.
"Mayoritas masyarakat Desa Bulutengger adalah perajin letter atau spanduk tulis yang biasanya digunakan di warung-warung pecel Lamongan, sari laut, atau warung Lamongan yang sering dijumpai di sepanjang jalan dari pedesaan hingga ke perkotaan besar," ujar Sumadi, Kamis (8/8/2024).
Salah satu perajin spanduk letter yang terkenal di desa ini ini adalah Teguh Wahono. Dia mengaku menjalani profesi sebagai perajin letter ini sejak tahun 1987 dan menyebutkan bahwa hasil karyanya telah tersebar hampir ke seluruh Nusantara.
"Alhamdulillah saya sudah sejak 1987 menjalani profesi sebagai perajin letter ini," aku Teguh.
Dalam sebulan, Teguh mengaku mampu memproduksi 7 hingga 10 spanduk letter dengan lama pengerjaan yang bervariasi tergantung tingkat kesulitan dan ukuran spanduk.
Soal harga, Teguh menyebutkan bahwa harga spanduk buatannya pun bervariasi. Mulai Rp 140 ribu hingga Rp 150 ribu per meter tergantung ukuran spanduk sesuai keinginan pemesan.
"Kalau untuk yang full warna harganya Rp 180 ribu per meter," jelasnya.
Proses pembuatan spanduk tulis atau letter ini ada dibagi dalam beberapa tahap penting yang harus dilakukan secara runtut. Tahapan itu dimulai dari pemilihan bahan kain yang tepat sebagai bahan dasar. Proses selanjutnya adalah mendesain huruf dan warna.
"Proses ini kami menentukan karakter huruf, komposisi warna, dan peletakan gambar," paparnya.
Proses selanjutnya adalah painting atau pengecatan. Pada proses ini, perajin mulai mewarnai spanduk sesuai dengan desain yang dipesan. Tahap terakhir sebelum dikirim ke pemesan adalah tahap penjahitan.
"Jadi di tahap ini kami melakukan pengecekan lagi dan menjahit spanduk sebelum dikirim ke pemesan," imbuhnya.
Camat Sekaran, Ahmad Kurniawan mengaku bangga dengan potensi yang ada di Desa Bulutengger. Kerajinan spanduk letter itu, kata Kurniawan, tidak hanya menghidupkan perekonomian lokal tetapi juga membawa kesejahteraan bagi masyarakat setempat.
"Berkat kerajinan spanduk letter ini, membuat geliat perekonomian di Desa Bulutengger hidup yang berimbas pada kesejahteraan bagi masyarakat setempat," pungkas Kurniawan.
Simak Video "Video: Warung Pecel Lele Ini Punya 4 Sambal Gratis, Add On-nya Banyak Banget!"
(dpe/iwd)