Jembatan akses satu-satunya Desa Kedungpeluk, Kecamatan Candi ke Kota Sidoarjo ambrol. Akibatnya kendaraan roda empat tidak bisa melewati jembatan itu. Bila jembatan tak segera dibangun, petani tambak asal Desa Kedungpeluk terancam bangkrut.
Ambrolnya jembatan Kedungpeluk itu terjadi Selasa (16/7) pukul 12.00 WIB. Saat ini warga Desa Kedungpeluk hanya bisa memanfaatkan dam air sebagai akses sementara untuk roda dua. Sedangkan roda 4 lumpuh total.
Muhammad Usman, (47) warga Desa Kedung Peluk mengatakan mayoritas warga desa itu mata pencahariannya petani tambak. Komoditas ikan bandeng dan udang yang dihasilkan bahkan sampai diekspor ke luar negeri. Bila jembatan itu tak juga dibangun, distribusi hasil perikanan tidak berjalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sebagai warga yang mempunyai penghasilan dari tambak apabila jembatan ini tidak segera diperbaiki usaha kami terancam bangkrut," kata Usman usai bertemu dengan Komisi C, DPRD Sidoarjo di jembatan ambrol tersebut, Jumat (19/7/2024).
Usman menjelaskan hingga saat ini pihaknya masih menggeluti hasil dari tambak, terutama dari hasil udang yang cukup menjanjikan. Tapi saat ini pengiriman udang menjadi tidak lancar gegara jembatan yang ambrol.
"Pada saat pengiriman udang ekspor harus tepat waktu. Namun karena jembatan ambrol udang yang akan diekspor harus dioper ke kendaraan lain. Pengoperan itu memakan waktu dan tambah biaya," kata Usman.
Kades Kedungpeluk Muhammad Madenan mengatakan warga desanya 85% memang merupakan petani tambak. Mereka mengandalkan hasil dari tambak. Namun karena jembatan akses satu-satunya ini ambrol, akses transportasi para petani tambak menjadi sangat terganggu.
"Warga kami mayoritas petani tambak, mereka hanya mengandalkan transportasi lancar. Dengan ambrolnya jembatan ini otomatis transportasi mereka terganggu," kata Madenan.
"Hasil dari komoditi tambak itu ada yang ekspor ke luar negeri, di antaranya ke Jepang, Thailand, dan Singapura. Karena jembatan ambrol ini ekspor mereka terganggu. Kami berharap jembatan segera diperbaiki," kata Madenan.
Ketua Komisi C DPRD Sidoarjo Suyarno mengatakan setelah pihaknya mendengarkan aspirasi warga Desa Kedungpeluk, jembatan yang ambrol itu harus segera ada penanganan serius.
"Paling tidak harus segera, dalam waktu minggu ini ada jembatan sementara agar warga yang mayoritas petani tambak ini melakukan pengirimannya hasil tambak tidak terganggu," kata Suyarno di lokasi jembatan ambrol.
Ia menambahkan, pihaknya berharap Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Sidoarjo segera mewujudkan jembatan darurat untuk membantu warga desa yang mayoritas petani tambak.
"Setelah ada jembatan darurat, Dinas PU harus tetap mengupayakan jembatan permanen dalam waktu 3 bulan harus selesai. Kalau perlu kurang dari 3 bulan," tandasnya.
(dpe/iwd)