Selama 3 hari terakhir pelaku usaha pembuatan abon sapi di Tulungagung dibanjiri pesanan warga untuk mengolahkan daging sapi kurban. Jumlah pesanan yang masuk mencapai 100 kilogram daging.
Salah satu pelaku usaha abon sapi, Sukamto, warga Desa Sobontoro, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung mengatakan selama 4 tahun dirinya menjalani bisnis ini selalu mengalami peningkatan pada saat momen Idul Adha.
"Sebetulnya setiap hari saya jualan daging sapi, nah biasanya kalau nggak habis saya jadikan abon. Ternyata laku dan sejak empat tahun lalu saya sering dapat pesanan," kata Sukamto, Kamis (20/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya pada Idul Adha kali ini dirinya menerima orderan dari para tetangga maupun konsumennya untuk mengolah daging sapi kurban menjadi abon.
"Pesanan ada 100 kilogram daging sapi. Dibikin abon semua itu," ujarnya.
Untuk mengolah abon ia dibantu istrinya. Proses pembuatan abon dilakukan tradisional. Daging terlebih dahulu direbus hingga matang, selanjutnya daging ditumbuk hingga hancur.
Untuk mendapatkan cita rasa yang sedap, tumbukan daging itu ditambah aneka bumbu, selanjutnya digoreng hingga kering dan ditiriskan.
Dia menyebutkan bahwa 1 kilogram daging biasanya akan menjadi abon seberat 650 gram.
"Ongkosnya itu Rp 70 ribu/kilogram, sudah tahu jadi," ujar Sukamto.
Salah seorang pelanggan, Sukat mengaku sengaja memanfaatkan jasa pembuatan abon agar daging kurban miliknya lebih bervariasi dan bertahan lebih lama.
"Kalau kemarin sudah masak, nah sekarang ingin dijadikan lainnya, pilihannya abon ini," kata Sukat.
(dpe/iwd)