Salah satu SPBU di Surabaya tutup di tengah gangguan jaringan yang menyebabkan SPBU lainnya antre. Pertamina menyebut SPBU itu tutup bukan karena gangguan jaringan.
Pantauan detikJatim, SPBU 54.601.67 Diponegoro tampak ditutup dengan sejumlah pembatas yang dikaitkan dengan tali mengelilingi area SPBU. Tapi terlihat sejumlah petugas.
Setidaknya ada lebih dari 5 petugas yang berseragam lengkap. Beberapa di antara mereka berjaga untuk menyampaikan bahwa sedang terjadi gangguan hingga SPBU harus ditutup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah pengendara motor dan mobil yang hendak mengisi BBM terpaksa harus balik kanan mencari SPBU lain setelah mendapatkan penjelasan singkat dari petugas.
Salah satu petugas yang ditemui detikJatim sekitar pukul 14.42 WIB membenarkan SPBU itu tutup sementara karena adanya gangguan tapi dia tidak menjelaskan detail.
"Iya (ada gangguan) tutup dulu, belum tahu sampai jam berapa," ujar petugas tersebut.
Section Head Communication & Relation Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Taufiq Kurniawan menjelaskan SPBU 54.601.67 Diponegoro tutup tidak terkait gangguan jaringan yang terjadi hari ini.
"Oh, sudah beberapa hari itu (tutup)," kata Taufik ketika dikonfirmasi detikJatim, Kamis (6/6/2024).
Taufik menjelaskan SPBU yang merupakan milik swasta itu tutup karena ada masalah di internal SPBU itu. Bukan karena erornya jaringan Pertamina yang disediakan oleh Telkom.
"Itu SPBU swasta, karena ada masalah internal SPBU. Jadi bukan berkaitan dengan gangguan jaringan hari ini," ujarnya.
Sebelumnya, penyebab gangguan jaringan sudah disampaikan oleh Taufik. Masalahnya ada pada jaringan mesin pengontrol BBM subsidi yang disediakan oleh Telkom.
Taufiq menjelaskan bahwa gangguan jaringan ini terdeteksi sejak Kamis pagi sekitar pukul 09.30 WIB. Jaringan yang digunakan untuk kontrol pengisian BBM Subsidi itu ada disediakan oleh Telkom.
"Jadi sesuai dengan SOP pelayanan BBM subsidi, seluruh SPBU melayani dengan melakukan pencatatan transaksi pakai EDC (mesin pencatat data) yang terkoneksi dengan pompa SPBU. Jaringannya disediakan Telkom. Nah jaringan ini yang eror," katanya.
Taufik memastikan 10 menit setelah gangguan jaringan itu terdeteksi Pertamina telah mengambil kebijakan agar pelayanan pengisian BBM subsidi harus tetap berjalan dengan jalan pencatatan secara manual.
"Jadi gangguan ini sebenarnya tidak masalah, karena pelayanan BBM subsidi masih bisa dilakukan dan pencatatan dilakukan secara manual. Tapi memang waktu yang dibutuhkan lebih lama dari normal," ujarnya.
Imbasnya, ada sejumlah SPBU di Surabaya yang mengalami antrean panjang seiring proses pencatatan manual data kendaraan dan transaksi yang dilakukan oleh petugas SPBU.
Seperti yang terjadi di SPBU Pertamina 54.601.100 Ngagel dan SPBU 54.601.81 Dinoyo. Puluhan kendaraan didominasi roda empat, yakni truk dan mobil pribadi menunggu giliran mengisi BBM subsidi.
(dpe/dte)