Senja Kala Jembatan Merah Plaza

Round-Up

Senja Kala Jembatan Merah Plaza

Irma Budiarti - detikJatim
Kamis, 25 Apr 2024 11:41 WIB
Kondisi sepi mamring di JMP Surabaya
Kondisi sepi mamring di JMP Surabaya. Foto: Aprilia Devi/detikJatim
Surabaya -

Megahnya gedung Jembatan Merah Plaza (JMP) nyatanya tak mampu mempertahankan kejayaan mal sekaligus pusat grosir di Surabaya ini. Semakin hari kondisinya semakin sepi pembeli. Bahkan, JMP 2 pun akan ditutup akhir April 2024.

Meski begitu, JMP tidak akan tutup seluruhnya. Para pedagang JMP 2 akan dipindahkan ke JMP 1. Harapan masih ada. Para pedagang masih berharap JMPbisa kembali seperti dulu.

Pantauan detikJatim, hanya sebagian titik di kawasan JMP 1, tepatnya di lantai 1 hingga 3 yang masih berpenghuni dan dikunjungi pembeli. Sementara lantai 4 sudah tidak digunakan. Tampak dari eskalator yang sudah tidak berfungsi dan dipasangi penutup agar tidak dinaiki pengunjung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pedagang lantai 1 hingga 3 kebanyakan menjual produk dan jasa tekstil seperti penjahit, toko baju, kain, sepatu, tas, dan sebagainya. Beberapa lainnya menjual berbagai peralatan dan kebutuhan rumah tangga. Rata-rata toko yang masih bertahan buka pukul 10.00-17.00 WIB.

Suriah, pemilik Zavira Collection di lantai 1 mengatakan, JMP sudah sepi dan sebagian toko tutup sejak pandemi COVID-19. Kawasan JMP 2 akan tutup akhir April 2024 karena masa sewanya telah habis.

ADVERTISEMENT

"Sepi sejak pandemi dan dari JMP 2 kebanyakan ada yang pindah ke bawah sini semua. Tapi sebagian ada yang belum. Di sini sebenarnya nggak pernah tutup," kata Suriah saat dijumpai detikJatim, Rabu (24/4/2024).

Suriah sendiri sudah 14 tahun berjualan di JMP. Ia mengingat lagi kenangan dulu saat JMP diserbu pembeli sebelum akhirnya sepi seperti ini. Dan kini, ia memilih bertahan meski sepi pembeli.

Semangat dan harapan Suriah berbeda dengan Hendra dari Paleo Indah Collection. Ia mengatakan, lebih memilih pindah ke tempat lain dan mengakhiri kontrak tokonya di JMP.

"Mau pindah, di sini sudah sepi sejak corona dulu. Sudah nggak kuat bayar biaya sewanya karena nggak sebanding dengan pendapatan," ujarnya.

Pengelola JMP PT Jasamitra Propertindo membenarkan akan ditutupnya JMP 2. Para pedagang di JMP 2 bakal dipindahkan ke JMP 1 yang masih beroperasional seperti biasa dan masih banyak pedagang di sana.

"Ada di atas 200 toko dan nggak ada masalah. Jadi para pedagang JMP 2 yang masih buka diarahkan pindah ke JMP 1. Dari sekitar 15 pedagang JMP 2 yang masih bertahan, hanya tinggal beberapa yang belum pindah ke JMP 1," jelas Manager Operasional PT Jasamitra Propertindo Agung Santoso.

Ia tak menampik penutupan JMP 2 karena masa sewanya telah berakhir. Bahkan, masa sewa JMP 2 sudah berakhir sejak 30 Juni 2021. Pihaknya pun melakukan negosiasi perpanjangan, namun kehadiran bisnis online membuat operasional mal semakin berat.

"Ditambah 2020 pandemi COVID-19 banyak yang tutup terutama di JMP 2. Puncaknya hanya sekitar 15 dari 200 pedagang yang bertahan," terang Agung.

Menurutnya, upaya manajemen mempertahankan JMP 2 telah mencapai final sehingga diambil keputusan menyerahkan kawasan tersebut ke Pelindo selaku pemilik lahan. Per tanggal 30 April 2024, JMP 2 akan segera dikembalikan ke Pelindo.

"Sudah disurvei ke pedagang ternyata kalau perpanjangan sekian mahal, nggak mungkin dengan kondisi sekarang, mereka pilih lepas tokonya," tutur Agung.

"Manajemen JMP juga tidak pernah merampas atau menahan barang pedagang yang mau keluar. Hanya pedagang yang mau ambil barang supaya minta surat izin pengambilan barang, karena takutnya ada pihak yang memanfaatkan situasi ini untuk berbuat hal yang tidak baik," jelasnya.

Sementara pedagang yang masih mau bertahan akan dipindah ke JMP 1 dan mendapatkan gratis biaya sewa gedung hingga 1 tahun. Saat ini, aktivitas perdagangan dipusatkan ke JMP 1. Masih ada lebih dari 200 toko buka dan kebanyakan memiliki langganan dari berbagai daerah.




(irb/fat)


Hide Ads