Era kejayaan Jembatan Merah Plaza (JMP) Surabaya mulai meredup. Salah satu mal sekaligus pusat grosir di Surabaya ini, kondisinya kian sepi pembeli. Salah satu bagian mal tersebut, JMP 2 akan ditutup akhir April 2024.
Suasana gelap dan aroma khas bangunan yang lama tidak dihuni pun menyeruak saat detikJatim menapaki sebagian sudut JMP. Pantauan detikJatim, tersisa sebagian titik di kawasan JMP 1 yang tokonya masih berpenghuni dan dikunjungi oleh pembeli.
Aktivitas perdagangan pun masih terlihat di sini, tepatnya di lantai 1 hingga 3. Sementara di lantai 4, terlihat sudah tidak digunakan. Eskalator menuju lantai ini sudah tidak berfungsi. Bahkan, sudah dipasang penutup agar tak ada pengunjung yang naik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Para pedagang yang masih bertahan di sini menghuni lantai 1 hingga 3. Kebanyakan mereka menjual produk dan jasa tekstil. Ada penjahit, ada toko baju, kain, sepatu, tas, dan sebagainya. Tampak pula toko-toko grosir yang menjual berbagai peralatan dan kebutuhan rumah tangga.
Salah satu pemilik toko di lantai 1, Zavira Collection yang bernama Suriah mengatakan, sepinya JMP ini sudah terjadi sejak pandemi COVID-19 hingga sebagian toko mulai tutup. Bahkan, kawasan JMP 2 dikabarkan akan tutup akhir April 2024 sebab telah habis masa sewanya.
"Sepi sejak pandemi dan dari JMP 2 kebanyakan ada yang pindah ke bawah sini semua. Tapi sebagian ada yang belum. Di sini sebenarnya nggak pernah tutup," kata Suriah saat dijumpai detikJatim, Rabu (24/4/2024).
Para pedagang dari JMP 2 yang masih ingin bertahan pun dipindahkan ke kawasan JMP 1. Pedagang di sini mengatakan, JMP tak akan tutup secara keseluruhan.
![]() |
Mereka akan bertahan di JMP 1, serta berharap bisa terus melakukan aktivitas perdagangan. Mereka juga masih berharap, JMP bisa kembali ramai seperti dulu. Rata-rata toko yang masih bertahan di sini buka dari pukul 10.00 WIB hingga 17.00 WIB.
Suriah sudah 14 tahun lamanya berjualan di sini. Ia ingat betul dulu JMP pernah ramai diserbu pembeli sebelum berakhir seperti ini. Namun, ia memilih tetap bertahan di tengah sepinya pembeli.
Lain halnya dengan Hendra dari Paleo Indah Collection yang memilih pindah ke tempat lain dan mengakhiri kontraknya di JMP.
"Mau pindah, di sini sudah sepi sejak corona dulu. Sudah ndak kuat bayar biaya sewanya karena gak sebanding dengan pendapatan," ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, PT Jasamitra Propertindo selaku pengelola JMP membenarkan soal ditutupnya JMP 2. Para pedagang yang saat ini masih berada di JMP 2 bakal dipindahkan ke JMP 2.
"JMP 1 masih beroperasional seperti biasa. Masih banyak pedagangnya, ada di atas 200 toko dan nggak ada masalah. Jadi para pedagang JMP 2 yang masih buka diarahkan pindah ke JMP 1. Dari sekitar 15 pedagang JMP 2 yang masih bertahan hanya tinggal beberapa yang belum pindah ke JMP 1," jelas Manager Operasional PT Jasamitra Propertindo, Agung Santoso.
(hil/dte)