Tangan Kreatif Emak-emak Ponorogo Bisnis Parsel Lebaran Banjir Cuan

Tangan Kreatif Emak-emak Ponorogo Bisnis Parsel Lebaran Banjir Cuan

Charolin Pebrianti - detikJatim
Minggu, 31 Mar 2024 13:09 WIB
Emak-emak Ponorogo berbisnis parsel Lebaran
Emak-emak Ponorogo berbisnis parsel Lebaran (Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim)
Ponorogo -

Tangan kreatif emak-emak di Ponorogo ini berbuah banjir cuan menjelang Lebaran. Selama 3 tahun terakhir, emak-emak bernama Syamrotul Fitri ini melirik bisnis parsel Lebaran. Warga Desa Madusari, Kecamatan Siman, Ponorogo ini selalu kebanjiran pesanan.

Wanita 34 tahun itu membuat parsel dengan harga terjangkau, yakni mulai Rp 15 ribuan. Di tengah naiknya harga sembako, budaya membawa buah tangan atau oleh-oleh saat bersilaturahmi ke keluarga besar akhirnya beralih ke parsel jajan yang dinilai lebih hemat.

"Di Ponorogo kan budayanya bawa buah tangan, biasanya isinya sembako saat silaturahmi. Tapi saat ini kan sembako mahal, saya inisiatif membuat parsel jajanan, ternyata banyak peminatnya," tutur Syamrotul kepada wartawan, Minggu (31/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Syamrotul mengatakan, setiap harinya dia mampu membuat ratusan parsel. Dibantu suaminya, Syamrotul biasanya membuat parsel setelah salat tarawih hingga malam hari. Terkadang, dilanjutkan habis sahur hingga pagi hari.

"Saat ini saya mengerjakan 150 pesanan," terang Syamrotul.

ADVERTISEMENT

Ibu satu anak ini pun tak sungkan mempraktekkan cara membuat parsel. Isiannya dari jajanan kaleng hingga sirup. Setelah ditata sesuai budget si pemesan, dengan lincah dia mengelem tiap bagian agar bisa menempel satu sama lain.

"Terus dipres dengan plastik menggunakan hit gun, terus dipasang tulisan selamat Idul Fitri dan pita," jelas Syamrotul.

Menurutnya, parsel buatannya bisa disesuaikan dengan budget si pemesan. Mulai dari Rp 15 ribu hingga Rp 125 ribu. Isiannya pun tergantung keinginan konsumen.

"Tahun ini harga sembako melejit. Saya akhirnya punya siasat baru bikin parsel jajan," tandas Syamrotul.

Alumni ITS Surabaya ini menambahkan, dia baru membuka pesanan ketika hari ke-10 Ramadan. Melalui akun facebook, instagram dan juga WhatsApp miliknya.

"Sehari dibuka sudah ada 150 pesanan, terus hari-hari berikutnya tambah terus minimal 100 pesanan," papar Syamrotul.

Setiap harinya, Syamrotul hanya dibantu suaminya saat merangkai parsel. Dia menambahkan, jika pesanan minimal 3 paket parsel harga Rp 50 ribu, maka akan mendapat free ongkir untuk pemesan dalam kota.

"Saya cuma menerima pesanan dalam kota saja, kalau luar kota takut pecah karena ada sirupnya," pungkas Syamrotul.




(hil/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads