Cuan Parsel Lebaran Saat Ramadan, Pasutri Kota Mojokerto Raup Rp 2,5 Juta/Hari

Cuan Parsel Lebaran Saat Ramadan, Pasutri Kota Mojokerto Raup Rp 2,5 Juta/Hari

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Selasa, 26 Mar 2024 17:53 WIB
Penjualan Parsel di Mojokerto Meningkat Jelang Lebaran
Umi sedang menata parsel kreasinya (Foto: Enggran Eko Budianto)
Kota Mojokerto -

Bisnis parsel lebaran yang ditekuni pasangan Ferry Prassetya (41) dan Umi Safitri (30), warga Kota Mojokerto kebanjiran pesanan. Baru dua pekan Ramadan, mereka sudah membuat 400 lebih parsel lebaran sehingga omzetnya tembus Rp 37,5 juta.

Dibantu seorang karyawati, Umi sibuk membuat parsel di teras rumahnya. Warga Lingkungan Kemasan, Kelurahan Blooto, Prajurit Kulon, Kota Mojokerto menata kue lebaran lengkap dengan sirup menjadi sebuah parsel yang menarik bertema Hari Raya Idul Fitri. Sedangkan sang suami sibuk mengirim parsel-parsel yang sudah jadi kepada para pemesan.

"Pesanan yang sudah kami kerjakan sejak awal Ramadan sampai hari ini 400 lebih parsel lebaran," kata Umi kepada detikJatim, di rumahnya, Selasa (26/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pesanan parsel lebaran itu, lanjut Umi, tidak hanya dari Mojokerto, tapi juga dari Jombang, Gresik dan Sidoarjo. Para pemesan merupakan instansi pemerintah, perusahaan swasta, pelaku industri rumahan, serta perorangan. Tentunya para pemesan akan membagikannya kepada karyawan masing-masing sebagai bingkisan lebaran.

Penjualan Parsel di Mojokerto Meningkat Jelang LebaranBaru 2 minggu Ramadan, pasutri ini sudah kebanjiran 400 pesanan parsel lebaran (Foto: Enggran Eko Budianto)

"Paling laris saat ini parsel yang isinya campuran cangkir dan teko berbahan keramik dan kue lebaran, jumlahnya 125 parsel. Kedua, parsel kemasan tas kain ada 100 pesanan," terangnya.

ADVERTISEMENT

Bisnis musiman yang sudah 5 tahun digeluti Ferry dan Umi ini beromzet Rp 2,5 juta/hari. Sehingga total omzet mereka hanya dalam 2 pekan Ramadan sudah menembus Rp 37,5 juta. Itu belum termasuk pesanan ratusan parsel lebaran yang sudah masuk, tapi belum mereka kerjakan.

"Ramai-ramainya pesanan biasanya H-7 lebaran. Kami sampai keteteran karena THR biasanya baru cair. Tahun lalu total order 637 parsel sampai lebaran, malam takbir saya masih keliling kirim," ungkapnya.

Harga parsel buatan Ferry dan Umi bervariasi tergantung isi dan kemasan yang digunakan. Tidak hanya kue dan minuman untuk Hari Raya Idul Fitri, mereka juga membuat parsel berisi sembako, perabotan rumah tangga, hingga satu set cangkir dan teko berbahan keramik. Begitu pula dengan kemasannya, mulai dari rotan, kardus, kotak plastik, hingga tas kain.

"Harganya mulai Rp 85.000 sampai Rp 1,75 juta. Yang membedakan harga adalah isi parsel dan kemasannya," jelas Ferry.

Parsel lebaran paling murah Rp 85.000 menggunakan kemasan kotak plastik dengan isian kue dan minuman merek biasa. Sedangkan parsel seharga Rp 1,75 juta menggunakan kemasan rotan susun 3. Isinya satu set cangkir dan teko berbahan keramik, serta aneka kue kering dan minuman dengan merek ternama.

Ada juga parsel lebaran model jam dan kaligrafi yang harganya Rp 400-500 ribu. Parsel isi satu set alat masak Rp 250 ribu, parsel kemasan kardus Rp 100 ribu, parsel kemasan rotan susun 1 Rp 130 ribu, parsel isi satu set cangkir dan teko keramik dan kue lebaran Rp 350 ribu, serta parsel kemasan tas kain Rp 150 ribu.

"Jadi, soal harga kami menyesuaikan dengan keinginan pemesan terkait isi dan kemasan parselnya. Kami berikan gratis ongkir untuk wilayah Mojokerto," ujarnya.

Selain parsel lebaran, Ferry dan Umi sehari-hari berbisnis dekorasi segala acara, wedding organizer, serta MC. Selama Ramadan, mereka dipaksa menyiapkan modal dobel untuk melayani semua pesanan parsel lebaran. Sebab tidak semua order dibayar di muka.

Kendala lain terlait ketersediaan kue lebaran yang disukai anak-anak dan sedang tren di masyarakat. Menurut Ferry, kue dan sirup dengan merek terkenal langka sejak pertengahan Ramadan. Tidak hanya harganya terus melonjak, tapi juga sulit ditemukan atau langka.

"Kalau harganya naik tidak masalah, tapi sekarang ini barangnya susah. Sehingga kami komunikasikan ke pemesan agar diganti merek lain yang setara," cetusnya.

Ferry dan Umi biasa memasarkan produknya ke instansi pemerintah, perusahaan swasta, serta secara online melalui akun Facebook Umik Safitri. Ia bersyukur sebab order parsel lebaran mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.

"Alhamdulillah setiap tahun ada peningkatan karena masyarakat inginnya instan," tandasnya.




(abq/iwd)


Hide Ads