Salah satu pedagang pernak pernik ramadan Pasar Atom Mal Surabaya Sujani mengaku setiap ramadan menjadi berkah baginya.
Menurutnya, mayoritas pembeli tak hanya dari rumahan atau keluarga. Namun didominasi dari pengusaha kafe hingga korporasi.
"Banyak yang beli lampu, hiasan model ketupat, sampai amplop, ada (konsumen) yang rumah tangga, kafe, sampai hotel," kata pemilik Toko Sentosa Florist kepada detikJatim, Rabu (27/3/2024).
![]() |
Harga yang dibanderol pun beragam. Mulai Rp 2 ribu hingga Rp 5 jutaan.
"Seperti amplop itu murah, cuma Rp 5 ribu sudah dapat, yang paling mahal ada hiasan beduk dan unta sampai Rp 5 juta. Kalau konsumen tidak bisa memasang, kita juga layani pemasangannya juga," tuturnya.
Ia menyatakan pembeli didominasi warga Surabaya Raya (Gresik, Sidoarjo, dan Surabaya). Namun, ada pula pembeli atau tengkulak yang berasal dari Flores.
"Ada konsumen berasal dari Flores ya, datang seminggu sebelum puasaan. Tahun ini kebanyakan beli tempat atau wadah Al-Qur'an berbahan akrilik dan kuningan ya. Dibanding tahun lalu banyak tahun ini, kenaikan sekitar 60 persen, selain itu kami layani parsel juga," tandasnya.
![]() |
Salah satu pembeli pernak-pernik ramadan, Haikal dan Titin mengaku kerap berburu hiasan ketupat hingga amplop lebaran.
"Kita selalu berikan buat ponakan sama saudara pas unjung-unjung (silaturahmi) ke rumah, kalau hiasan lainnya biasanya buat dekorasi kantor," kata pasutri yang bekerja di sebuah bank swasta Surabaya.
Menurutnya, momen ramadan kali ini lebih semarak.
"Alhamdulillah, sekarang lebaran lebih ramai ya, di kantor maupun di keluarga. Apalagi COVID-19 sudah tidak ada ya, jadi sudah bisa tatap muka langsung," ujarnya.
(pfr/fat)