Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyinggung tentang Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah kering saat meninjau pasar murah yang digelar di SMA Taruna Brawijaya, Kediri. Soal pasar murah, Khofifah menegaskan aktivitas itu penting dilakukan di tengah harga kebutuhan yang sedang melonjak.
Khofifah mengatakan bahwa pasar murah di berbagai daerah di Jawa Timur memang harus dilakukan dengan atau tanpa kehadiran dirinya sebagai Gubernur Jawa Timur. Sebab, penyelenggaraan pasar murah itu merupakan bentuk intervensi pemerintah terkait tingginya harga kebutuhan pokok.
"Pasar murah itu hampir setiap hari kami lakukan, ada atau tidak ada saya. Karena memang itu intervensi dan penetrasi harga pasar sesuai dengan daya jangkau masyarakat harus dilakukan di mana dan kapan saja," kata Khofifah, Jumat (2/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut Khofifah juga menyinggung tentang Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah kering. Dia mengatakan bahwa peningkatan HPP akan berdampak pada kenaikan harga beras yang cukup tinggi di pasaran. Dia mengklaim harga beras di Jatim saat ini tergolong paling rendah di Pulau Jawa.
"Jadi mengatur bagaimana nilai tambah ada di petani harus dilakukan supaya kesejahteraan petani bertambah tetapi juga harus memperhatikan daya jangkau masyarakat untuk beras, khususnya medium. Beras medium ini September sampai sekarang termurah di antara Provinsi se-Jawa," ujar Khofifah.
Salah seorang warga asal Kelurahan Sukorame Nina Astutik mengaku dirinya bersama teman dan tetangganya rela mengantre di Pasar murah Pemprov ini karena harga barang yang dijual memang lebih murah daripada di pasaran.
Menurut Nina, harga beras yang sekarang naik mencapai Rp 72.000 per lima kilogram. Sedangkan di gelaran pasar murah ini, dirinya mendapatkan harga beras seharga Rp 52.500 per lima kilogram.
"Di sini sedikit lebih murah," ucap Nina.
Berdasarkan pantauan detikJatim, di pasar murah ini Pemprov Jatim menyiapkan 10 ton beras medium SPHP yang dijual seharga Rp 52.500 per 5 kg juga 250 kg gula yang dijual seharga Rp 14.000/kg.
Selain itu Pemprov juga menyediakan 250 kilogram telur yang dijual dengan harga Rp 13.000/kg, serta 1.000 liter minyak goreng yang dijual Rp 14.000/liter.
(dpe/iwd)