.webp)
Terompet berhias kepala naga buatan Adi Santoso (26), warga Desa/Kecamatan Mojowarno, Jombang laris manis menjelang tahun baru 2024. Kali ini, pesanan meningkat hingga 9.000 terompet. Tak ayal, omzet yang diraupnya mencapai Rp 60 juta/bulan.
Terompet buatan bapak dua anak ini mulai ramai dipesan sejak November 2023. Bahkan, pesanan naik dari tahun sebelumnya. Pada tahun lalu, Adi menerima pesanan 5.000 terompet. Kini pesanannya mencapai 9.000 terompet.
"Alhamdulillah pesanan ada peningkatan 75 persen. Setiap tahunnya ada peningkatan terus," kata Adi saat ditemui di rumahnya, Jumat (22/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbeda dengan tahun lalu, kali ini ia hanya memproduksi terompet berhias kepala naga karena paling laris. Sedangkan tahun sebelumnya, ia juga membuat terompet motif lebah dan kupu-kupu.
Keterampilan membuat terompet itu didapat dari ayahnya,Supardi (48), yang menggeluti bisnis terompet sejak 1984.Bisnisnya itu pun kini dilanjutkan Adi.
 Perajin terompet kepala naga di Jombang. Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim |
Untuk membuat terompet kepala naga, Adi menggunakan kertas karton sebagai bahan dasarnya. Kertas karton itu dibentuk menyerupai kepala naga. Kerangka kepala naga itu kemudian dirakit dengan terompet.
Lalu bagian gagangnya dibalut dengan plastik aneka warna untuk menambah kesan cantik pada terompet. Untuk menghasilkan bunyi terompet, ia menggunakan potongan bambu yang dipotong khusus.
"Sehari kami mampu bikin 200-300 terompet. Karena penggulungan terompet ini paling sulit, butuh telaten, tekun, dan giat," terangnya.
Adi menjelaskan, pesanan banyak datang dari Bali, Surabaya, Mojokerto, dan Jombang. Ia memanfaatkan media sosial untuk memasarkannya.
"Biasanya terompet dibeli untuk dijual lagi. Buat Natal, tahun baru, dan keperluan gereja-gereja," jelasnya.
 Perajin terompet kepala naga di Jombang. Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim |
Terkait penjualan, Adi melayani eceran maupun grosir. Khusus pembelian 500-1.000 terompet, ia memberi harga khusus Rp 9.000/terompet. Sedangkan harga normalnya untuk para reseller Rp 10.000/terompet.
"Omzet kotor Rp 60 juta sebulan. Keuntungan Rp 30-an juta," ungkapnya.
Salah satu pelanggan terompet naga buatan Adi adalah Ayu Fitri (35). Ayu mengaku terompet buatan Adi berkualitas. Karena itu, setiap tahunnya ia memesan terompet ke Adi untuk dijual kembali.
"Ini tadi ambil pesanan terompet untuk Natal dan tahun baru, untuk dijual lagi. Sudah langganan setiap tahun, karena kualitasnya baik. Ini ambil 500 biji," tandasnya.
(irb/fat)
