TikTok Shop dikabarkan akan kembali hadir. Namun kali ini bakal menggandeng e-commerce lokal yang ada di Indonesia. Pengamat Ekonomi Universitas Airlangga Gigih Prihantono menyambut baik kabar tersebut.
"Kalau menggandeng e-commerce lokal saya pikir itu baik, karena kita perlu banyak channel penjualan. Sama seperti TikTok, Tokopedia, Shopee, dan lain sebagainya," ujar Gigih kepada detikJatim, Jumat (24/11/2023).
Kabar tersebut pun disambut dengan positif oleh beberapa masyarakat. Mohammad Fawaid, salah satu pelaku UMKM lokal yang sempat menggunakan TikTok Shop sebagai platform penjualan menyebutkan bahwa dirinya menanti TikTok Shop yang akan kembali hadir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya jika TikTok Shop benar-benar hadir kembali dengan menggandeng e-commerce lokal menunjukkan bahwa pemerintah semakin bijak dalam mengatur aktivitas perdagangan di Indonesia.
"Kalau TikTok ini harus kerjasama dengan e-commerce lokal tentu jadi salah satu langkah yang bijak dari negara kita untuk merespon positif bentuk kepercayaan perusahaan luar negeri dengan potensi yang ada di Indonesia. Di sisi lain dengan regulasi yang tepat, kita juga tidak akan tertindas dengan monopoli perdagangan negara asing," kata Fawaid.
Ada pula Stevani Netanya yang menyampaikan bahwa sebagai pengguna lama TikTok Shop, dirinya menyambut dengan antusias kabar bahwa TikTok Shop akan kembali hadir di Indonesia.
Namun ia berharap jika nantinya TikTok Shop benar-benar kembali, tak banyak perubahan yang terjadi pada fitur-fiturnya. Ia berharap fitur yang digunakan masih semudah yang dulu, dimana para pengguna bisa langsung klik untuk membeli produk yang diinginkan setelah menonton video promosi atau ulasan terkait produk tersebut.
"Enaknya TikTok Shop selama ini kan habis lihat video bisa langsung beli produk yang dipromosikan, jadi harapannya ke depan juga tetap begini. Karena kalau harus pindah-pindah aplikasi akan cukup ribet jadinya," ujar Stevani.
Sebelumnya, mengutip dari detikFinance, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengaku belum mengetahui kebenaran tentang informasi itu. Namun ia mendengar, pihak TikTok mengadakan serangkaian pertemuan dengan sejumlah e-commerce lokal.
"Saya tidak tahu mereka mau kerja sama dengan siapa. Walaupun saya tahu dari beberapa e-commerce lokal bahwa mereka katanya diajak bicara," kata ditemui di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (23/11/2023).
Meski begitu, dirinya menilai bahwa belum dapat dipastikan apa yang menjadi tujuan dari pertemuan tersebut, apakah dalam rangka kerja sama membentuk e-commerce atau di luar dari itu. Teten sendiri juga berpandangan, sah-sah saja bila salah satu strategi TikTok ialah menggandeng e-commerce lokal.
"Apakah kala sudah ditutup TikTok boleh buka lagi? Boleh karena memang 100% investasi di e-commerce, boleh tapi kalau mau buka lagi, syaratnya harus memiliki badan hukum di Indonesia dan mendapatkan lisensi karena termasuk berisiko," ujarnya.
(abq/iwd)